Jumat 02 Dec 2016 14:59 WIB

Menag Sebut Jokowi Sempat Disarankan tak Shalat Jumat di Monas

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan kaki dari Istana Merdeka menuju Monas untuk melaksanakan shalat Jumat bersama jutaan ummat yang ikut dalam Aksi Super Damai Bela Islam Jilid III, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan kaki dari Istana Merdeka menuju Monas untuk melaksanakan shalat Jumat bersama jutaan ummat yang ikut dalam Aksi Super Damai Bela Islam Jilid III, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menuturkan keputusan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk shalat Jumat di Lapangan Monas diambil di detik-detik terakhir. Hal itu karena hujan deras yang turun di luar dugaan. 

Menurut Lukman, karena hujan itu, Presiden sempat terhenti di halaman Istana Merdeka untuk meminta pertimbangan para pembantunya. Sebagian menyarankan Jokowi untuk mengurungkan niatnya ke Monas, sebagian lainnya menyarankan Presiden untuk tetap melaksanakan niatnya shalat berjamaah bersama jutaan ummat. "Akhirnya Presiden memutuskan untuk terus. Itu saya saksikan dua kali," tutur Menag. 

Jokowi dan JK kemudian berjalan kaki dari Istana Merdeka menuju Monas. Keduanya membawa payung masing-masing untuk melindungi diri mereka agar tidak basah. 

Karena hujan yang tak kunjung reda, Presiden dan Wapres shalat Jumat di dalam tenda yang berada di area Monas. Sejumlah menteri ikut mendampingi Presiden dan Wapres, mereka yakni Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement