Jumat 02 Dec 2016 10:57 WIB

Dahlan Rais: Tanpa Instruksi, Ratusan Ribu Warga Muhammadiyah Ikut 212

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Aksi Bela Islam 3 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aksi Bela Islam 3 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak memberikan instruksi langsung kepada warga Muhammadiyah untuk turun dalam aksi 2 Desember. Namun di lapangan diperkirakan ratusan ribu warga Muhammadiyah secara pribadi ikut turun dalam aksi, Jumat (2/12).

Ketua PP Muhammadiyah yang membawahi bidang kader dan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), Dahlan Rais mengatakan warga Muhammadiyah uang ikut turun di aksi 212, jumat hari ini merupakan kesadaran dirinya.

"Tanpa perlu diinstruksikan oleh PP Muhammadiyah, mereka bergerak ikut aksi hari ini," kata dia kepada Republika.co.id, saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Jumat (2/12).

Jadi di luar instruksi resmi PP, menurut dia, warga Muhammadiyah sudah tahu apa yang harus mereka kerjakan terkait aksi kali ini. Laporan yang ia terima, dipastikan memang mayoritas warga Muhammadiyah di kawasan Jabodetabek turun di aksi 212.

Bahkan kata dia, ada beberapa daerah di luar Jabodetabek yang juga ikut turun, seperti dari Jabar, Jogja-Jateng, Jatim dan Bengkulu. "Di Jabotabek aja perkiraan 500 ribu. Dan masih banyak mereka yang tertahan belum bisa masuk Jakarta," ujarnya.

Adik kandung Amien Rais ini mengatakan, dalam aksi doa bersama 212, Jumat hari ini, juga terlihat beberapa Ketua PP Muhammadiyah yang secara pribadi ikut turun. Sama seperti dirinya yang juga secara pribadi akan ikut berdoa di lapangan silang Monas hingga shalat Jumat nanti.

"Jadi semua ini digerakkan bukan dari organisasi kita dan kami bergerak karena kesadaran pribadi," kata dia.

Ketua PWM Bengkulu Syaifullah yang ditemui di PP Muhammadiyah mengatakan ia berangkat ke Jakarta Kamis bersama seratusan warga Muhammadiyah asal Bengkulu menggunakan pesawat terbang. Walaupun tidak ada instruksi dari PP Muhammadiyah ia mengakui semua ini yang menggerakkan adalah kesadaran sendiri sebagai umat Islam.

"Jadi tidak perlu menunggu instruksi PP, kita bergerak karena dalam instruksi PP Muhammadiyah juga tidak ada yang melarang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement