Jumat 02 Dec 2016 10:41 WIB

GNPF MUI: Ini Aksi Menjaga NKRI, Bukan Soal Pilkada DKI

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Ratusan ribu massa Aksi Bela Islam III di Bundaran Bank Indonesia bergerak menuju areal Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ratusan ribu massa Aksi Bela Islam III di Bundaran Bank Indonesia bergerak menuju areal Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ratusan ribu umat Islam mulai membanjiri jalan-jalan protokol  ibu kota menuju Monumen Nasional, tempat akan diselenggarakannya Shalat Jum’at yang menjadi inti Aksi Bela Islam jilid III pada hari ini.

“Tujuan kami tetap sama, agar Basuki Tjahaja Purnama sebagai penista agama ditangkap secepatnya,” ujar Dewan Pembina GNPF-MUI Habib Rizieq Shihab, Jumat (2/12).

Sebab menurut Habib Rizieq, Ahok lah yang sebenarnya mengganggu keutuhan NKRI dengan ucapannya. Sama sekali tak ada hubungan dengan Pilkada DKI seperti tudingan sebagian kalangan.

Pada puncak acara berupa Shalat Jumat siang nanti, diperkirakan sedikitnya tiga juta umat Islam akan menjadi jamaah shalat yang diimami KH Prof. Dr. Didin Hafidhuddin dengan khatib KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI.

“Jumlah makmum sebanyak itu akan mengalahkan jumlah makmum pada Shalat Jum’at di musim haji,” ujar Dr. Fahmi Salim, alumnus Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.

Catatan tersendiri pada aksi ini adalah semakin tegarnya semangat umat dari luar Jakarta yang tak menyerah untuk datang ke ibu kota meski tak ada kendaraan. Mereka memilih melakukan long march seperti 3000-an jamaah dari Ciamis, Jawa Barat.

Kini banyak jamaah dari Jabodetabek yang mengikuti cara mereka dengan berbondong-bondong menuju Monas, untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada Islam. Sekaligus kepada Ibu Pertiwi yang siap mereka pertahankan setiap jengkalnya dari ancaman perpecahan yang ditebar oleh pihak-pihak yang merusakkan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama yang selama ini sudah terjalin indah.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) muncul dari kekecewaan umat Islam atas penistaan yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam pidatonya di depan warga Kepulauan Seribu pada 27 September lalu.

Penistaan itu membuat MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan Gubernur telah menista Alquran surat Al Maidah ayat 51. GNPF-MUI diinisiasi para ulama dan habaib yang menunjuk Habib Rizieq Shihab sebagai Dewan Pembina dan KH Bachtiar Nasir sebagai Ketua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement