Kamis 01 Dec 2016 21:34 WIB

'Islam Bersatu tak Bisa dikalahkan'

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
  Santri Pesantren Persis 110 Manbaul Huda tengah bersiap menyambut rombongan peserta longmarch dalam aksi Bela Islam 212 Jilid III dari Ciamis yang bejalan kaki di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (1/12).
Foto: Mahmud Muhyidin
Santri Pesantren Persis 110 Manbaul Huda tengah bersiap menyambut rombongan peserta longmarch dalam aksi Bela Islam 212 Jilid III dari Ciamis yang bejalan kaki di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Teriakan lantang 'Islam Bersatu Tak Bisa Dikalahkan' keluar dari mulut siswa-siswa SD Plus Al Fatwa Cigereleng PLN. Mereka begitu antusias dan bersemangat menyambut kedatangan rombongan massa aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta untuk ikut aksi super damai, 2 Desember mendatang.

Acep M Nurdin, guru sekaligus Wali Kelas di SD Plus Al Fatwa mengatakan, anak-anak didampingi guru sengaja berdiri di pinggir jalan Soekarno-Hatta dekat perempatan Jalan Moh Toha untuk menyambut rombongan massa aksi jalan kaki. "Ini panggilan hati dari anak-anak untuk memperjuangkan Islam dan membela Islam," ujarnya kepada Republika, Kamis (1/12).

Menurutnya, usai melaksanakan praktek Tahfidz di sekolah. Seluruh siswa yang berjumlah 415 serta guru yang berjumlah 30 orang pukul 09.00 WIB bersiap siap menyambut kedatangan rombongan massa aksi yang melewati jalan Soekarno Hatta.

Ia menuturkan, anak-anak sengaja diajak untuk menyambut rombongan sebagai wujud menanamkan aqidah kepada anak-anak. Agar ketika agamanya dinistakan mereka harus segera bertindak dan menjadikan mereka lebih paham. "Harapan mudahan pelaku menista agama dituntut dengan adil," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement