REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh menyerukan seluruh umat Muslim yang ada di dunia untuk bersatu melawan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perpecahan yang terjadi.
"Sekarang bukan lagi waktunya mengatakan kami mengikuti mazhab Ja'fari ataupun Syafi'i. Kita harus sadar bahwa kita mempunyai kesamaan yakni menjadi target kepentingan bagi pihak lain," ujar Mahmoud Farazandeh di Jakarta, Selasa malam.
Farazandeh mengingatkan bahwa umat Muslim harus sadar bahwa negara-negara Barat menggunakan banyaknya mazhab yang ada untuk membuat perpecahan di antara umat Muslim itu sendiri.
"Negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim hendaknya mencontoh Indonesia yang menerapkan demokrasi tanpa melupakan nilai-nilai Ketuhanan," tambah dia.
Indonesia, lanjut dia, merupakan nilai dengan populasi Muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa namun mampu menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
"Demokrasi di Indonesia berbeda dengan demokrasi di belahan dunia lain karena tidak melupakan Tuhan," ujarnya. Menurut dia, demokrasi seperti itulah yang diperlukan negara-negara lainnya. Bukan demokrasi liberal yang tidak menempatkan nilai-nilai kemanusiaan.