REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Muhammad Amir (47 tahun) menanti bus yang akan membawanya ke Jakarta, Kamis (1/12). Di salah satu sudut teras Masjid Baitussalam, Serengan, Solo, Amir menanti kedatangan bus sambil melantunkan sholawat. Amir adalah salah satu dari ribuan warga se-Solo Raya yang akan berangkat untuk mengikuti aksi Super Damai, Bela Islam III di Jakarta pada Jum’at (2/12) besok.
Ini pertama kali dia datang ke Jakarta. Sekaligus pertama kali mengikuti aksi damai terkait penistaan Alquran yang dilakukan oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta alias Ahok. Pada aksi damai 4 November lalu, Amir sebenarnya berniat untuk ikut bersama teman-temannya yang bergabung dengan Laskar Umat Islam Solo (LUIS). Namun teganjal lantaran anggota keluarganya sakit.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa berangkat. Dulu (aksi 4 November) saya hanya bisa sedekah alakadarnya untuk bekal teman-teman ke Jakarta, sekarang saya ikut. Karena saya yakin, melihat yang kemarin pun aksinya damai, besok juga kita hanya doa, untuk negeri ini dan tegaknya keadilan,” tutur Amir kepada Republika.co.id jelang keberangkatan masa dari Solo pada Kamis (1/12) siang.
Dia pun menunjukkan sejumlah barang yang dibawanya dalam tas ransel. Di tas hitamnya itu, terdapat perlengkapan shalat, sikat, dan pasta gigi. Selain itu ia juga membawa kantong plastik. Kata dia, kantong plastik itu sengaja dipersiapkan istrinya agar dapat digunakan sebagai tempat sampah makanan dan minuman peserta aksi super damai di Jakarta nanti. Amir berkomitmen untuk menjaga kebersihan saat berlangsungnya aksi nanti.
“Memang tidak ada intruksi dari panitia, ini inisiatif karena diingatkan istri juga. Karena ini aksi super damai harus menjaga kebersihan Jakarta juga, kita tidak boleh mengotori lingkungan dengan sampah, nanti plastiknya saya kasih ke teman-teman juga,” tutur Amirnya.
Hal serupa juga dilakukan Ridwan (43 tahun), bahkan tak hanya perlengkapan shalat dan plastik untuk tempat sampah, dia juga membawa tiga botol berisi air mentah. Dia mengatakan, air mentah itu digunakan untuk berwudhu. Sebab dia khawatir saat berlangsungnya aksi nanti, kesulitan mendapatkan air untuk wudhu.
“Karena waktu aksi kemarin (4 November) susah dapat air wudhunya, lama mengantre kan. Supaya cepat tidak ketinggalan kalau sholat jamaah, ya saya persiapkan saja dulu,” tuturnya.
Sebanyak 2700 warga se-Solo Raya berangkat ke Jakarta pada Kamis (1/12) siang. Mereka berangkat dengan mengendarai 43 bus. Sebagian warga juga ada yang berangkat menggunakan mobil pribadi. Terpisah, Kapolresta Solo, Achmad Luthfi, mengatakan di hari yang sama dengan berlangsungnya aksi super damai di Jakarta, warga Solo juga akan melakukan aksi berupa istigosah dan tablig akbar yang digelar oleh MUI Solo. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Masjid Agung Keraton Solo usai pelaksanaan shalat Jumat.