Kamis 01 Dec 2016 11:49 WIB

Anies tak Ubah Strategi Kampanye Meski Hasil Survei di Posisi Buncit

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Anies Baswedan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi buncit dalam dua hasil survei terakhir. Elektabilitas paslon nomor urut tiga itu tak kunjung naik meski masa kampanye sudah lewat satu bulan.

Anies mengatakan, survei yang dilakukan saat ini tak bisa menjadi cerminan hasil Pilkada DKI 2017. Masih ada dua bulan setengah sisa masa kampanye sebelum pemungutan suara. Dalam rentang waktu itu, Anies yakin masih akan berubah-ubah. Apalagi, jumlah pemilih mengambang relatif masih banyak.

Ia pun bersama Sandiaga tak akan mengubah strategi kampanye dengan tetap blusukan ke rumah-rumah warga. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini yakin cara tersebut efektif untuk mendulang suara. "Kita masih jalan terus (blusukan), kalau survei jangan lihat angka absolut, anda lihat deltanya. Jadi jalan terus menyerap (aspirasi)," kata dia di Jakarta, Kamis (1/12).

Saat ada lembaga survei merilis hasil surveinya beberapa waktu lalu dan menempatkannya di posisi pertama, Anies mengaku tak lantas senang. Dia percaya, survei yang dilakukan saat itu adalah potret hari itu juga. Dan, kata dia, semua masih akan sangat dinamis hingga pemungutan suara 15 Februari 2017 mendatang.

"Kita bilang kan pas kita nomor satu, semuanya dalam margin error yang sama, masih posisi yang kira-kira sama, kita jalan terus (blusukan)," ujar dia.

Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil riset terbaru terkait elektabilitas tiga kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 27,92 persen.

Pasangan Ahok-Djarot menyusul dengan 22 persen. Sedangkan pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 20,42 persen. Pemilih yang belum menentukan pilihannya sebesar 29,66 persen.

Survei dilakukan 7-17 November 2016 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan 1.200 responden. Margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil surveinya. Hasilnya, elektabilitas Agus-Sylvi berada di posisi tertinggi sebesar 30,4 persen. Di posisi kedua Ahok-Djarot sebesar 26,2 persen dan Anies-Sandi 24,5 persen. Ada sebanyak 18,9 persen yang belum menentukan pilihan.

Survei dilakukan pada rentang waktu 15-22 November 2016. Responden sebanyak 798 dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement