REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan deras yang menerjang Sleman bagian timur menyebabkan belasan titik longsor di Kecamatan Prambanan, Senin (29/11). Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan, setidaknya ada 12 titik longsor yang tersebar di Dusun Gayamharjo, Wukirharjo, dan Sumberharjo.
Longsor tersebut menyebabkan beberapa akses jalan terputus. "Ada tujuh jalan yang terkena longsor. Tapi yang paling parah ada di Jalan Kalinongko Lor, Dusun Gayamharjo. Karena longsoran di sana paling besar," kata Makwan saat ditemui di kantornya, Selasa (29/11). Akibatnya, jalur alternatif Sleman-Gunungkidul tersebut tidak bisa dilewati.
Meskipun tidak merusak bangunan, longsor juga membuat 13 rumah masuk dalam kondisi rawan. Hal itu disebabkan tanah longsor sudah menyentuh bagian belakang rumah. Jika terjadi hujan lebat dan terjadi longsor lagi, kemungkinan besar rumah-murah tersebut akan tertimbun tanah.
Menurut Makwan, longsor di pambanan pada periode musim hujan ini baru terjadi kemarin. Lantaran hujan lebat dengan waktu yang cukup lama juga baru melanda di Sleman timur. Sedangkan sebelumnya, hujan banyak terjadi di Sleman utara.
"Biasanya hujan lebat kan di utara, kemarin malah berlangsung di timur," kata Makwan. Meski demikian, saat ini Tim BPBD dan relawan telah melakukan pembersihan di lokasi longsor. Termasuk memberi bantuan logistik bagi masyarakat yang rawan terkena longsor.
Koordinator Forum Pengurangan Bencana Bandung Bondowoso Prambanan (FPB3P), Prawoto menyampaikan, longsor terjadi pada pukul 15.00 saat hujan deras disertai angin berlangsung. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa titik rawan longsor di Prambanan telah bertambah.
Itu dikarenakan titik-titik longsor yang terjadi kemarin, sebelumnya merupakan daerah yang aman. "Sebelumnya di situ tidak rawan longsor, tapi sekarang malah longsor," kata Prawoto. Maka itu, katanya, saat ini ada beberapa warga yang disarankan mengungsi ke tempat lain.