REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 2.000 warga Muhammadiyah Kota Bekasi diperkirakan bakal ikut serta dalam aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember. Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bekasi, Hasnur Kholid, mengatakan, warga Muhammadiyah akan bergerak dari masing-masing kantor pimpinan cabang pada Jumat (2/12) pukul 06.00 WIB.
"Kami sudah mengkoordinir pimpinan-pimpinan cabang yang ada di 13 pimpinan cabang se-Kota Bekasi. Titik kumpulnya di kantor sekretariat pimpinan cabang masing-masing, selanjutnya bergerak jam 06.00 pagi ke Jakarta. Titik kumpul Muhammadiyah se-Jabodetabek di Patung Kuda," kata Hasnur Kholid kepada Republika.co.id, Rabu (30/11).
Hasnur mengatakan, warga Muhammadiyah dari 56 pimpinan ranting tingkat kelurahan di seluruh Kota Bekasi akan berkumpul di kantor sekretariat pimpinan cabang tiap kecamatan. Titik kumpul sengaja ditempatkan di masing-masing cabang supaya tidak terlalu jauh.
Massa akan bergerak bersama-sama langsung ke Patung Kuda Bundaran Bank Indonesia yang menjadi posko Muhammadiyah wilayah Jabodetabek. Seluruh massa Muhammadiyah akan berkumpul di kawasan Patung Kuda untuk selanjutnya mengikuti instruksi koordinator aksi nasional.
Hasnur mengungkapkan, ada sekitar 2.000 massa aksi dari kalangan Muhammadiyah Kota Bekasi yang sudah mendaftarkan diri sampai Rabu (30/11). Jumlah ini dia perkirakan akan terus bertambah sampai hari H. Menurut Hasnur, partisipasi dari kalangan ibu-ibu Aisyiyah Kota Bekasi seiring waktu juga semakin bertambah.
Hasnur membenarkan imbauan supaya warga Muhammadiyah yang akan mengikuti aksi tidak membawa atribut organisasi. Namun, masyarakat tetap dapat ikut serta sebagai warga Muhammadiyah dan warga negara Indonesia. Ia memperkirakan lebih dari 12 bus akan diperbantukan mengangkut massa aksi ke Jakarta. Sebagian yang lain berangkat dengan kendaraan pribadi atau KRL.
Sekretaris PD Muhammadiyah Kota Bekasi mengimbau warga Muhammadiyah yang mengikuti aksi 2 Desember untuk fokus pada tuntutan awal dan menghindari provokasi. "Imbauan supaya tetap fokus kepada tema kita aksi damai, jangan terpancing pada provokator dan muatan politik. Tetap kita mengawal Ahok harus dipenjara," tegas Hasnur.