REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar masih terus melakukan pencarian korban lonsor yang terjadi di Dukuh Segading, Desa Bulurejo, Karangpandan. Longsor tebing terjadi akibat hujan deras yang mengguyur pada Selasa (29/11) siang.
Longsoran tebing ke area pesawahan milik warga itu mengakibatkan 8 orang petani setempat menjadi korban dalam bencana tersebut. Kemarin, BPBD Kabupaten Karanganyar berhasil menemukan 6 korban. Sebanyak 5 orang korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat sementara 1 orang ditemukan tewas.
“Mereka itu petani setempat, mereka tertimbun longsoran kemarin. Saat ini kami masih melakukan proses pencarian dua korban lainnya yang belum ditemukan,” tutur Kesekretariatan BPBD Karanganyar, Sigit Aseno saat dikonfirmasi pada Rabu (30/11) siang.
Sejak pagi tadi, BPBD Kabupaten Karanganyar dibantu POLRI, TNI dan sejumlah relawan melakukan penyisiran lokasi terjadinya longsor. Meski demikian dua korban belum ditemukan hingga saat ini. Sigit menjelaskan pihaknya tidak dapat menurunkan alat berat karena medan yang tak mendukung. Sebab itu BPBD Karanganyar, relawan beserta masyarakat melakukan pencarian korban lainnya dengan menggunakan alat seadanya.
“Lokasi longsor memang terlalu luas, susah juga untuk menggunakan mesin menurunkan alat berat tidak memungkinkan, jadi kami menggunakan alat yang ada saja pakai cangkul, skop,” tuturnya.
Selain itu, jelas dia, kondisi cuaca yang mendung pun menjadi kendala lain yang dihadapi tim evakuasi dalam proses pencarian. Menurutnya jika kembali terjadi hujan, proses pencarian dimungkinkan akan dihentikan hingga cuaca kembali cerah.
Sementara itu berdasarkan Data BPBD Karanganyar korban yang telah ditemukan yakni Sukami (45), Saimun (65), Dikem (70), Basuki (40) dan seorang balita bernama Sodi. Kelima korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sementara itu korban yang ditemukan meninggal dunia yakni Sutoyo (75) warga Gondang Getong.
Dua korban lainnya yang hingga kini belum ditemukan yakni Daliyem (70) warga Tegalsari, Bulurejo dan Gito Simin (50) warga Sintru Kembang, Desa Doplang Karanganyar.
“Pencarian akan terus dilakukan, kalau logistik sudah kita drop sejak kemarin,” tuturnya.