REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, kembali naik pitam saat menerima keluhan warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
Pejawat gubernur DKI Jakarta itu kesal dengan aduan dari Laurda Hutagalung. Perempuan paruh baya itu mengaku memiliki usaha yang sudah cukup sukses. Sayangnya tempat usahanya itu berada di wilayah abu-abu Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Sudah 30 tahun saya buka usaha keluarga di situ, tapi kemarin saya diminta uang sama oknum pejabat di sana, sekelompok orang buat bayar pergantian wilayah," keluh Laurda di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
Perempuan yang mengaku lulusan dari Universitas Indonesia itu pun takut merugi dengan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh beberapa oknum tersebut. Padahal, selama ini usahanya sudah melakukan kegiatan ekspor ke hampir 10 negara. "Kalau saya biarin terus bisa tutup Pak. Gimana dong usaha saya di sini," ucapnya.
Mendengar keluhan Laurda, Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu meminta agar Laurda melaporkan oknum yang memerasnya. "Saya minta ibu rame-rame bantu saya lapor. Karena terkadang oknum pengusaha kita juga kebiasaan nyogok. Waktu yang nyogoknya kegedean dikit baru ngelapor," ujar Ahok.
Ahok pun menyindir Laurda yang takut dengan oknum yang memerasnya. "Makanya Bu ada kami pejabat bantu kami bersihin. Masa ibu lebih percaya sama koruptor. Makanya kadang-kadang orang pintar enggak mau dengerin saya," lanjut Ahok.
Tidak terima dengan sindiran Ahok, Laurda langsung mengungkit dirinya yang sudah memberikan donasi di Kampanye Rakyat. "Bapak jangan nuduh saya nyogok dong! Saya ini nyumbang loh ke Bapak. Saya ini juga bela-belain datang ke sini," ujarnya.