Rabu 30 Nov 2016 08:36 WIB

Tujuh Prinsip Keuangan Keluarga

Red: M Akbar
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc
Foto:

Untuk melengkapi, kali ini Sakinah Finance ingin berbagi beberapa prinsip dalam mengelola keuangan keluarga yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk cek dan ricek. Siapa tahu salah satu atau sebagian prinsip-prinsip berikut menjadi penyebab atas masalah keuangan keluarga kita selama ini.

Ada tujuh prinsip yaitu memasang niat, memastikan apa yang dihasilkan dan dibelanjakan adalah halal dan thayib (baik), mulai bekerja atau berbisnis dikala masih pagi, silaturahim, membayar zakat-infaq-sedekah, taubat jika ada kesalahan dan terakhir selalu bersyukur dan tidak mengeluh.

1. Niat

Sesungguhnya setiap pekerjaan itu tergantung dari niatnya (hadits pertama dalam Hadits Arba’in Imam An-Nawawi). Begitulah Rasulullah SAW menegaskan bahwa setiap apa yang kita capai akan tergantung dengan niatnya, begitu juga perbuatan kita yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhirat nanti. Maka dari itu penting sekali untuk memastikan niat kita dalam hidup hingga mati kelak hanya untuk Allah SWT (QS Al-An’am (6): 162), termasuk tentunya dalam hal niat mengelola keuangan keluarga kita.

2. Halal dan thayib

Apa yang kita dan keluarga hasilkan dan belanjakan sangat menentukan arah hidup kita, misalnya apakah semua yang kita harapkan akan diridhoi oleh Allah SWT. Tentu saja panduannya adalah halal dan thayib seperti yang diungkapkan di dalam (QS Al-Baqarah (2): 168). Maka dari itu sangat penting untuk memastikan pendapatan gaji, hasil dagang atau uang yang dibawa ke rumah dan juga apa-apa yang dibelanjakan tidak ada unsur-unsur haram, riba, spekulasi, ketidakjelasan, serta membahayakan dan menzolimi diri sendiri dan orang lain.

3. Mulai awal pagi

Memulai aktifitas hidup sepagi mungkin dapat mendapatkan keberkahan sebagaimana telah didoakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi:

''Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka.'' (HR Ahmad No. 15007). Dalam hadits tersebut diceritakan bahwa Shakhr Al-Ghamidi yang senantiasa memulai perdagangan di waktu pagi sehingga mendapatkan hartanya bertambah banyak sampai tidak tahu harus dimana meletakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement