Rabu 30 Nov 2016 08:36 WIB

Tujuh Prinsip Keuangan Keluarga

Red: M Akbar
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc
Foto: istimewa
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, Konsultan Sakinah Finance, Colchester-Inggris

Hampir tiap hari kita menghadapi berbagai masalah keuangan dalam keluarga. Ada masalah yang mudah diselesaikan, ada juga masalah keuangan yang berkepanjangan dan menyebabkan masalah lain timbul. Apa biasanya yang kita lakukan ketika menghadapi masalah keuangan? Berikut adalah berbagai pengalaman dari keluarga-keluarga yang tinggal di Indonesia dan di beberapa negara.

Nurizal Ismail, seorang peneliti ekonomi syariah yang tinggal di Jakarta, mengatakan kalau adalah masalah keuangan, sebelum menikah dan setelah menikah hingga saat ini, yang selalu diingat adalah sedekah dan shalat witir.

Ada Nasution yang tinggal di Brisbane, Australia mengatakan jika menghadapi masalah keuangan biasanya mendiskusikannya dengan suami. Setelah itu meminta pendapat dari orangtua atau saudara. Paling utama adalah Ada selalu berkonsultasi dengan Allah setiap waktu supaya dapat diberikan jalan keluar.

Elis yang sudah cukup lama tinggal di Derby, Inggris, mengatakan ketika sedang menghadapi masalah keuangan selalu memperbanyak istighfar, sholat Dhuha dan Tahajud.

Sementara Yayuk Catri, yang saat ini menemani suaminya yang sedang bertugas di sebuah perusahaan pesawat terbang di Madrid, Spanyol, mempunyai beberapa tips ketika menghadapi masalah keuangan. Diantaranya adalah selalu menjaga shalat dhuha dan menanamkan keyakinan harta adalah milik Allah SWT. Oleh karenanya, Yayuk dan keluarga selalu memastikan zakat dan sedekah.

Azhari Wahid seorang dosen berwarganegara Malaysia yang tinggal di Seremban, mengatakan jika ada masalah keuangan yang menimpa keluarganya, yang pertama kali dicek adalah sedekah. Azhari percaya bahwa dengan mengeluarkan sedekah, tentunya banyak kebaikan akan datang kepada dirinya dan keluarga.

Kalau kita baca lagi, komentar-komentar di atas sesuai dengan apa yang diajarkan Islam selama ini, hanya saja mungkin sebagian kita belum sepenuhnya mempraktikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement