REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman terus berupaya untuk mendorong investasi daerah. Oleh karena itu, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan regulasi untuk mendukung pertumbuhan lingkungan bisnis di daerahnya.
Di antaranya dengan membuat pola pengaturan pajak dan restribusi yang berimbang. "Sebagai daerah tujuan pendidikan Sleman juga memiliki keunggulan, yakni ketersediaan tenaga kerja dengan skill yang mendukung usaha," tutur Sri. Selain itu, kelengkapan infrastruktur berupa sarana dan prasarana transportasi menjadikan Sleman mudah diakses.
Sri menegaskan bahwa Sleman merupakan kawasan strategis. Sehingga potensi pengembangan investasi di daerah ini sangat besar. Sleman juga memiliki prospek secara ekonomi sebagai wilayah yang memiliki beragam obyek wisata.
Sleman juga menyimpan beragam potensi yang siap untuk digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, pengembangan usaha kreatif di wilayah ini cukup tinggi. Di sisi lain kegiatan perekonomian masyarakat dari 2015 tumbuh cukup baik.
"Pada 2015 perekonomian daerah tumbuh 5,28 persen," ujar Sri. Menurutnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sleman atas dasar harga berlaku selama lima tahun terakhir juga mengalami peningkatan yang cukup stabil. Sementara tahun lalu nilainya mencapai Rp 21,417 trilliun.
Demikian juga PDRB atas harga konstan yang rata-rata meningkat Rp 8.287 trilliun pada tahun 2015. Peningkatan tersebut secara langsung meningkatkan pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp 18.34 juta. Sedangkan PDRB perkapita harga konstan di tahun yang sama adalah Rp 6,79 juta.
Perkembangan penanaman modal di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir juga mengalami peningkatan. "Jumlah unit usaha PMDN (penanam modal dalam negeri) pada 2015 sebanyak 57 unit," kata Sri. Sedangkan nilai investasinya US$ 233 juta dan mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dari 2014. Adapun penyerapan tenaga kerja PMDN pada 2015 sebanyak 11.913 orang.