Selasa 29 Nov 2016 15:29 WIB

LUIS: Polri tak Perlu Takut dengan Massa dari Daerah

Rep: Andrian Saputa/ Red: Ilham
Massa aksi bela Islam dari Solo (ilustrasi).
Foto: Andrian Saputra
Massa aksi bela Islam dari Solo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menyambut baik keputusan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, terkait intruksi pada Polda-Polda se-Indonesia untuk memperbolehkan perusahaan transportasi mengangkut peserta aksi 212 dari daerah ke Jakarta. Kepala Bidang Informasi LUIS, Indro Sudarsono mengungkapkan hal tersebut lebih baik dari pada melarang peserta aksi dari daerah datang ke Jakarta, dengan melakukan penyekatan di perbatasan dan pemulangan kembali ke daerah asal.

Penyekatan dan pemulangan peserta aksi justru akan semakin memperkeruh keadaan. “Setelah Kapolri tidak melarang, maka kami akan datang doa bersama. Dilarang pun kami kesulitan kok nyari bus, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan, kemarin aksi 4 November pun sudah terbukti massa dari daerah khususnya Solo aman-aman saja, tidak ada masalah. Malah kalau disuruh balik lagi, dia (Polri) ngeyel kita juga ngeyel. Kalau tidak bisa naik bus ya kita sudah wacanakan naik motor seperti peserta dari Ciamis yang jalan kaki,” kata Indoro pada Selasa (29/11).

Ribuan umat Muslim Solo yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) akan berangkat mengikuti aksi 2 Desember mendatang. Masa dari Solo, jelas dia, akan berangkat bersama-sama menggunakan bus dari Kantor Pusat DSKS pada Kamis (1/12).

Masa yang berangkat tersebut merupakan gabungan dari beberapa elemen se-Solo Raya di antaranya Gabungan dari elemen Forum Komunikasi Aktivis Masjid, Laskar Umat Islam Surakarta, Jamaah Ansharus Syariah, Forum Silaturahmi dan Komunikasi Remaja Masjid, Brigadir Al Ishlah, Hisbullah Sunan Bonang, Al Huda, Hisbah, Forum Umat Islam Karanganyar, Ponpes Ibnu Abas Klaten, Ponpes Almukmin Ngruki, dan Majlis Mujahidin. “Beberapa sudah berangkat berangsur dari kemarin, tapi nanti yang besar itu Kamis, ada sekitar 25 bus, per bus sekitar 50 orang,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam aksi tersebut LUIS dan DSKS mendukung pendapat dan sikap MUI terkait penistaan surat Al Maidah yang dilakukan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu, MUI mendesak Polri untuk segera menahan Ahok.

LUIS juga telah melayangkan surat permohonan bantuan kepada Korem 074 terkait pengadaan armada untuk mengangkut massa dari Solo. “Masyarakat butuh pelayanan Polri untuk mengayomi, melindungi, bukan justru ditakut-takuti, kita punya TNI yang bisa kerja sama meminta bantuan armada dari Korem,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement