Selasa 29 Nov 2016 12:06 WIB

Penghapusan UN Sangat Disayangkan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Ujian Nasional
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) rupanya disayangkan oleh berbagai pihak, terutama para pengajar. Bahkan Kepala Sekolah SMAN 1 Kalasan, Tri Sugiharto menuturkan, semua kepala sekolah di Sleman menyayangkan hal tersebut.

Pasalnya UN masih diperlukan sebagai standar keberhasilan pendidikan. "Di sisi lain UN juga berperan sebagai alat untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah," tutur Tri pada Republika, Selasa (29/11). Menurutnya, standar mutu pendidikan akan sulit dicapai jika ujian diserahkan pada satuan pendidikan.

Ia mengemukakan, jika dilihat dari nilai ujian sekolah, untuk sekolah yang memiliki grade di atas rata-rata memang hasilnya hampir sama dengan nilai UN. Tapi untuk sekolah dengan grade menengah ke bawah nilai ujian sekolahnya jauh lebih tinggi dari nilai UN.

Maka itu dapat dikatakan bahwa tidak ada sekolah yang tidak meluluskan siswanya karena nilai ujian sekolah. Selain itu UN juga dapat nemberi motovasi pada anak untuk lebih semangat bejajar. Tri mengatakan, dua tahun terakhir motivasi belajar anak turun karena nilai UN tidak mempengaruhi kelulusan.

Kecuali bagi siswa SMP yang akan melanjutkan ke sekolah berikutnya. "Makanya kami tidak setuju kalau UN dihapus. Lebih baik dievaluasi, dan kekurangannya kita benahi bersama," ujar Tri. Ia juga menyampaikan, siswa SMAN 1 Kalasan juga merasa kecewa dengan wacana penghapusan UN.

Guru SMAN 1 Sleman, Agus Suprapto juga menyampaikan hal yang sama. Bahkan menurutnya, UN masih dibutuhkan sampai 20 tahun ke depan, sambil menunggu kesiapan daerah untuk mengejar ketertinggalan dan memperkecil kesenjangan.

"Jangan lupa pendidikan karakter juga masih jauh panggangan dari pada api. Padahal itu sangat dibutuhkan," kata Agus. Ia menyampaikan, jika UN digunakan untuk menentukan kelulusan, sekolah pun akan berupaya dalam membekali peserta didik dengan materi yang kebutuhan.

Oleh karena itu, Agus menilai, secara tidak langsung UN dapat mengatasi kesenjangan kualitas pendidikan. Namun demikian pelaksanaannya juga harus dijalankan secara jujur dan tidak boleh ada kecurangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement