REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Peserta aksi jalan kaki dari Ciamis tetap memutuskan melanjutkan aksi dengan berjalan kaki meski telah memperoleh izin perusahan bus untuk mengatarkan mereka. Massa berjalan kaki guna mengikuti aksi bela Islam jilid III di Jakarta pada 2 Desember mendatang.
Koordinator lapangan aksi KH Saeful Khiyar mengatakan mulanya menargetkan aksi diikuti sepuluh ribu massa dari Ciamis. Namun lantaran memperoleh izin bus untuk mengantarkan maka sebagian massa perempuan dan berusia lanjut dikembalikan ke Ciamis. Nantinya, perempuan dan anak akan menggunakan bus guna mengikuti aksi di Jakarta. Adapun para pria akan tetap berjalan kaki.
"Start awal sepuluh ribu tapi karena ada izin bus maka buat ibu-ibu dan yang tua naik bus saja hari Kamis. Kalau yang pria tetap berangkat jalan kaki ke Jakartanya," katanya pada Republika.co.id, Selasa (28/11).
Ia mengakui sebelumnya ada tekanan pada Organda dan PO bus agar tidak mengantarkan mereka ke Jakarta. Sehingga meski izin bus telah diperoleh, mereka tetap memutuskan berjalan kaki karena ingin menunjukan aksi ini merupakan aksi damai. Ia menampik adanya isu makar dan penunggangan terhadap gerakan kali ini.
"Kami sempat jalan kaki karena ada tekanan ke PO bus dan Organda. Kita putuskan tetap jalan kaki untuk tunjukan ini aksi benar-benar damai. Tunjukan kedamaian sepanjang jalan kareana opini berkembang ada isu makar. Aksi ini sekaligus meraih simpati masyarkat," ujarnya.
Diketahui, gerakan ini diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI (GNPF-MUI). Tuntutannya agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka.