Senin 28 Nov 2016 21:35 WIB

Milad Muhammadiyah Diharapkan Lebih Berkontribusi Selesaikan Persoalan Bangsa

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato Milad Muhammadiyah ke 106 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat Resepsi Milad Muhammadiyah, Rabu (18/11).
Foto: Foto: Nico Kurnia Jati
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato Milad Muhammadiyah ke 106 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat Resepsi Milad Muhammadiyah, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perayaan Milad Muhammadiyah ke 107 H/104 M di Stadion Gelora Bangkalan Jl Soekarno Hatta Kabupaten Bangkalan, Madura, Ahad (27/11) berlangsung khidmat. Milad Akbar ini dihadiri sekitar 51 ribu jamaah Muhammadiyah se-Jatim.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, mengatakan, tujuan perayaan milad ini sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Allah SWT dalam menaungi Muhamamdiyah hingga terus berjuang. Hal ini perlu diikrarkan agar menambah semangat perjuangan. "Evaluasi diri terhadap perjuangan Muhammadiyah dalam bermakruf nahi mungkar yang telah dijalani selama ini sebagai tonggak untuk menguatkan perjuangan dalam menghadapi tantangan dakwah di masa yang akan datang," katanya, Senin (28/11).

Dalam kesempatan itu, Haedar Nashir juga menyerahkan penghargaan Muhammadiyah Jatim Award 2016, disaksikan Ketua PW Muhammadiyah Jatim M Saad Ibrahim, Ketua PD Muhammadiyah Bangkalan, Pimpinan Wilayah Aisyiyah, dan Ketua DPRD dan Muspida Kab Bangkalan, dan segenap jajaran pengurus Wilayah Muhammadiyah se-Jatim. Rangkaian acara Milad Muhammadiyah yang bertema “Membangun Karakter Indonesia Berkemajuan” ini, diwarnai dengan beberapa kegiatan, antara lain  pawai taaruf, baksos pembagian sembako, dan penampilan seni budaya.

Gubernur Jatim Soekarwo yang diwakili Sekretaris Daerah Jatim Akhmad Sukardi mengatakan, Muhammadiyah terlahir untuk mencerahkan bangsa. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus terus memberikan kontribusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan negara.

"Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharuan  yang telah memberikan pencerahan melalui pemikiran dan bukti nyata baktinya kepada  agama, nusa dan bangsa," kata Akhmad Sukardi membacakan sambutan tertulis dari Gubernur Jatim.

Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan amar makruf dan nahi munkar secara konsisten telah melakukan program-program dakwah dan pembaharuan pemikiran baik dalam bidang keislaman, sosial, budaya maupun pengembangan sumber daya umat dan kader persyarikatan melalui pendidikan. Bagi Muhammadiyah, pendidikan merupakan bidang kehidupan yang sangat strategis, sehingga mendapatkan perhatian yang sangat besar, bahkan merupakan faktor yang mendorong berdirinya Muhammadiyah.

"Dengan bertambah-nya usia muhammadiyah, mampu membangun karakter bangsa indonesia berkemajuan. Khususnya bidang pendidikan peran Muhammadiyah tidak bisa lepas dari tokoh sentral KH Ahmad Dahlan,"katanya.

Menurutnya, gagasan pendidikan yang diterapkannya pada lembaga pendidikan Muhammadiyah sangat dipengaruhi oleh model pendidikan modern yang diinspirasi oleh sistem pendidikan di sekolah-sekolah. Sehingga, dengan komitmen yang tinggi mampu merintis sistem pendidikan modern yang mengkombinasikan ilmu pengetahuan umum dan agama. Dalam bidang pendidikan pun, Muhammadiyah senantiasa melaksanakan pembaharuan sistem pendidikan dan pengajaran yang berorientasi Islam.

Bahkan, kata dia, semangat untuk terus mengembangkan dan memajukan pendidikan di indonesia, sampai saat ini, terus berkembang. Itu ditandai dengan mendirikan lembaga pendidikan yang berkualitas dan memiliki infrastruktur yang bagus dan memadai. Pada tingkat pendidikan tinggi Muhammadiyah turut  membantu pemerintah dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, bahkan mempu bersaing dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia.

"Ini agar dapat bersaing dalam tatanan ekonomi global, perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah banyak mengubah nama Fakultas Ekonomi Muhammadiyah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah dengan harapan dapat memberikan acuan penguatan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing bangsa," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, apresiasi sejarah terhadap Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan oleh faktor besarnya partisipasi organisasi ini dalam dunia pendidikan. Sampai saat ini, komitmen Muhammadiyah terus-menerus merumuskan dan merevitalisasi perannya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia berpendidikan, berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara ekonomi. "Tekad tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah yang telah dikembangkan," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement