Senin 28 Nov 2016 20:32 WIB

'Waspadai Anasir yang Mencoba Merongrong Ideologi Pancasila'

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ideologi Pancasila harus dijaga agar tidak dibelokkan dan melemah. Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengaku, prihatin dengan kondisi bangsa yang mudah terprovokasi berbagai isu yang mengganggu semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

Soal penistaan agama yang dilakukan gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kata Surya, tak seharusnya kasus tersebut mendapatkan perhatian yang membuang energi yang begitu hebat dari seluruh komponen bangsa.

Dia mengatakan, energi bangsa tersedot untuk fokus kepada masalah tersebut, sehingga negara pun sulit untuk maju. "Kalau kita sendiri tidak memberikan penguatan terhadap ideologi kebangsaan kita, kemajuan kita itu sulit," kata Surya siaran pers kepada Republika.co.id, Senin (28/11).

Surya menilai, ideologi Pancasila merupakan kekuatan utama pemersatu bangsa yang nenabrak batas suku dan agama. Dia menekankan, bangsa Indonesia harus percaya diri atas kemampuannya dalam mempertahankan kemandirian politik dan ekonomi.

"Saya tugaskan seluruh kader Nasdem Jawa Tengah, rapatkan barisan kalian. Waspadai anasir manapun yang mencoba merongrong ideologi Pancasila dari muka bumi," katanya.

Menurut dia, semangat membangun kesatuan dan persatuan, pasti melahirkan kondisi stabilitas negara yang kokoh. Kondisi tersebut akan mengantarkan pembangunan bangaa Indonesia yang berkelanjutan. "Kalau kita tidak memiliki iklim stabilitas yang kuat dan kokoh, kita tidak bisa mengerjakan apa-apa," katanya.

Padahal, lanjut dia, Indonesia memiliki anugerah yang sangat berlimpah. Surya memaparkan, Indonesia memiliki posisi yang strategis. Terlebih dari segi sumber daya alam. "Tidak banyak negara-negara yang punya posisi seperti kita. Kita lengkap sebagai suatu bangsa. Berapa banyak perbedaan dari suku, etnis," kata Surya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement