REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjembatani dialog Gerakan Nasional Pangawal Fatwa (GNPF) MUI dengan Polri menjelang Aksi Bela Islam pada 2 Desember mendatang, MUI diapresiasi. Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Shihab mengapresiasi MUI yang selama ini jadi jembatani GNPF dengan pemerintah.
Awalnya GNPF MUI bertahan aksi 2 Desember akan tetap di Bundaran HI. Sementara pemerintah melalui Polri memberi alternatif agar shalat Jumat di Istiqlal.
''Kami bertahan dengan sikap sendiri dan jadi polemik. MUI hadir di tengah dan kami jadi saling dengar argumen satu sama lain. Setelah dibuka komunikasi dua pihak, jadi terbuka bahwa kami sama-sama punya itikad baik,'' kata Habib Rizieq dalam jumpa pers di Kantor MUI, Jakarta, Senin (28/11).
Habib Rizieq amat mengapresiasi usul Ketua MUI Kiai Ma'ruf Amin agar setelah 2 Desember ada Rujuk Nasional menuju yang melibatkan semua pihak untuk menyelesaikan persoalan bangsa. ''Moga ke depan, dialog semacam ini di kedepankan,'' kata Habib Rizieq.