REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan & TI PT Angkasa Pura I (Persero) Novrihandi mengatakan, pembangunan Bandara Baru Yogyakarta saat ini sudah memasuki tahap pembebasan lahan dan proses ini diperkirakan akan rampung pada akhir 2016. Pembangunan bandara yang terletak di Kulon Progo ini akan mulai dikerjakan pada 2017 mendatang dan ditargetkan selesai pada 2019.
"Bandara Baru Yogyakarta ini memiliki kapasitas 15 juta penumpang, dan nanti akan terintegrasi dengan kereta api, bus, serta jalan tol," ujar Novrihandi di Jakarta, Senin (28/11).
PT Angkasa Pura I telah menyiapkan dana ganti rugi sebesar Rp 4,146 triliun untuk lahan yang terkena proyek pembangunan bandar udara di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Novrihandi menjelaskan, dari jumlah tersebut sebesar Rp 2,5 triliun sudah disalurkan dan sisanya diharapkan bisa selesai pada akhir November 2016.
"Sejauh ini tidak ada kendala, masih jalan," kata Novrihandi.
Novrihandi menambahkan, pembangunan Bandara Baru Yogyakarta ini nantinya tidak akan mematikan Bandara Adi Sutjipto. Apabila Bandara Baru Yogyakarta sudah beroperas, maka Bandara Adi Sutjipto akan tetap beroperasi sebagai general aviation saja. Bandara Baru Yogyakarta membutuhkan investasi sebesar Rp 9,3 triliun dan diharapkan bisa beroperasi pada 2020.