Senin 28 Nov 2016 13:48 WIB

JK Minta Aksi Demonstrasi tidak Ganggu Kegiatan Ekonomi Masyakarakat

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan agar aksi demonstrasi yang akan dilakukan tidak mengganggu kepentingan masyarakat lainnya. Hal ini disampaikan menanggapi rencana aksi demonstrasi pada 2 Desember nanti yang rencananya akan menggelar shalat Jumat di sepanjang ruas Jalan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat.

Menurut JK, ibadah shalat Jumat diutamakan dilaksanakan di masjid, bukan di lapangan atau di jalan. Sehingga tidak menghalangi perekonomian masyarakat serta lalu lintas.

"Yang boleh dianjurkan di lapangan shalat itu hanya dua, hanya shalat Idul Fitri, shalat Idul Adha, dan shalat istisqa minta hujan. Cuma itu saja, yang lainnya di masjid. Di lapangan, bukan di jalan. Jadi silakan, kalau di masjid banyak masjid di Jakarta. Jangan di jalan menghalangi ekonomi masyarakat juga dan lalu lintas, dan juga tentu tidak enak," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/11).

Rencana aksi demonstrasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) pada 2 Desember 2016 akan dilakukan dengan menggelar Shalat Jumat di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman, Jakarta. Aksi ini dilakukan untuk menuntut kelanjutan proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara penistaan agama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement