REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bertekad menjadikan Geopark Nasional Ciletuh, Pelabuhan Ratu, Sukabumi menjadi UNESCO Global Geopark. Pemprov Jawa Barat pun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kawasan pariwisata tersebut.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya telah resmi menandatangi kerja sama dengan berbagai pihak, Senin (28/11). Antara lain dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, PTPN VIII, Universitas Padjadjaran, PD Jawi, Forum Komunikasi Penggerak Pariwisata, dan Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi. "Bentuk kerja sama kita bersama untuk terus mengembangkan Geopark Nasional Ciletuh menjadi UNESCO Global Geopark," kata Heryawan usai penandatangan kerja sama di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (28/11).
Gubernur menyebutkan pengembangan kawasan Geopark Ciletuh diutamakan pada pembangunan akses ke lokasi. Mengingat jalan yang harus dilalui menuju Ciletuh masih sulit dilalui. "Jalannya (masih) setapak ada juga jalan batu-batu, ada juga yang belum ada jalannya. Nanti jalan akan diperbesar. Dengan Perhutani, atau PTPN kita kerja sama. Masyarakat juga kerja sama," ujarnya.
Menurut Aher, sapaan akrabnya, Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran Rp 200 miliar untuk pembangunan jalan di Ciletuh pada tahun 2017. Nantinya sepanjang pinggir pantai akan dibangun akses sehingga memudahkan wisatawan mengeksplorasi.
Akses jalan dan jembatan dikatakannya akan dibangun dari mulai Pantai Loji hingga Puncak Darma. "Dari Puncak Darma nanti turun ke bawah ke kawasan Geopark Ciletuh. 2017 akhir atau 2018 awal sudah bisa menikmati," tutur Aher.
Aher menuturkan untuk sementara masih belum melibatkan investor asing dalam proyek pengembangan Ciletuh. Saat ini Pemprov Jabar masih bekerjasama dengan BUMN. Meski demikian, tidak menutup ke depannya investor asing dapat dilibatkan. Terutama dalam posisi yang dapat menguntungkan dan meningkatkan kemajuan Geopark Nasional Ciletuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
