Ahad 27 Nov 2016 20:46 WIB

5.000 Orang dari Bekasi Diprediksi Bakal Ikut Aksi 212

Rep: Kabul Astuti/ Red: Budi Raharjo
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Mantan Ketua FPI Bekasi Raya, Murhali Barda, memperkirakan sebanyak 5.000 orang dari Bekasi bakal berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi damai 2 Desember mendatang.

Murhali menyatakan, aksi ini bukan demo anti-Cina, anti-Kristen, atau sengaja untuk membuat kerusuhan. "Kami meminta pertanggungjawaban agar polisi tetap menahan Ahok, penjarakan Ahok," kata Murhali kepada Republika, Ahad (27/11).

Ia mengapresiasi kinerja kepolisian yang sudah melakukan proses penyelidikan atas kasus ini dengan cepat. Hanya saja, lanjut Murhali, tuntutan awal umat Islam sejak awal adalah tangkap Ahok. Menurut dia, pelaku kasus-kasus penistaan agama selama ini ditangkap dan tidak pernah ada yang dilepaskan.

Tokoh FPI Bekasi Raya ini membalas dengan kelakar tatkala dilontarkan pertanyaan soal dugaan makar dalam aksi 212. Pihaknya menghargai kewajiban aparat kepolisian untuk menyebarkan maklumat. Diketahui, Kapolda Metro Jaya mengeluarkan maklumat Nomor Max/04/XI/2016 tentang penyampaian pendapat di muka umum.

Kendati demikian, Murhali menegaskan, maklumat tersebut tidak menyurutkan langkah umat Islam untuk tetap melakukan aksi damai. Massa dari berbagai daerah akan datang ke Jakarta. Sebanyak 5000 massa diperkirakan akan datang dari Kota/Kab Bekasi. Ia mengimbau warga Jakarta dan sekitarnya untuk menghargai tamu yang datang dari berbagai daerah.

Untuk mengantisipasi penyusupan, kata Murhali, ia meminta seluruh massa aksi tetap fokus pada satu komando. Pergerakan massa seluruhnya berada di sepanjang Thamrin-Sudirman. Kata Murhali, gerakan nasional ini tidak bertanggung jawab apabila ada orang yang berkepentingan lain.

Murhali menegaskan, tuntutan umat sebenarnya akan selesai apabila Ahok ditangkap. Tidak ada lagi masalah-masalah yang lain. Ia pun meminta kasus ini tidak dilimpahkan ke institusi lain sebelum Ahok ditangkap untuk menghindari kerusakan yang lebih besar.

"Fokus. Bagi kami, fokus. Tujuan kami hanya meminta keadilan hukum, tegakkan hukum, tangkap, penjarakan Ahok. Itu saja," tegas Murhali.

Menurut dia, hal ini sudah dibuktikan dalam aksi 4 November. Semua taat dalam satu komando, adapun kejadian di Penjaringan, Jakarta Utara sudah dinyatakan bukan bagian dari massa aksi damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement