REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Memasuki musim penghujan, warga Kota Malang diimbau meningkatkan kewaspadaan akan dampak cuaca ekstrem. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Hartono, mengatakan potensi longsor dan banjir akibat genangan merata di seluruh penjuru kota.
Hartono memaparkan selama empat hari terakhir terdapat sembilan titik longsor di Kota Malang dengan ancaman longsor-longsor susulan. "Longsor menimpa rumah-rumah di di tepi sungai karena tidak memenuhi standar aturan pembangunan yang ada," kata Hartono saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (27/11).
Longsor terjadi antara lain di daerah Muharto gang 3 dan 5, Watu Gong, Sukun, Kedungkandang, Mergosono, dan Sigura-gura. Longsor mayoritas merusak separuh rumah. Namun di Sigura-gura tepatnya di Perumahan Golden View, longsor menyebabkan satu rumah ambruk.
Demikian halnya dengan banjir yang senantiasa mengintai setiap terjadi hujan deras. Nyaris di setiap ruas jalan protokol digenangi air setinggi mata kaki setiap hujan turun. "Tiap tahun Kota Malang langganan banjir, kemampuan drainase di perkotaan menurun sehingga menyebabkan banjir genangan," kata Hartono.
Bahkan hujan lebat pada Sabtu (26/11) kemarin menyebabkan genangan setinggi perut orang dewasa di ruas Jalan Galunggung. Hujan yang kerap disertai angin kencang juga mematahkan dahan-dahan pepohonan yang ada di tepi jalan. Namun menurut Hartono masalah tersebut bisa cepat diatasi oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
"BPBD sekarang fokus ke longsor, masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai diminta terus waspada," imbuhnya.