Ahad 27 Nov 2016 05:24 WIB

Pengamat: Info Hoax di Medsos Muncul dari Media Abal-abal

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Logo Sosial Media
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Logo Sosial Media

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Akademi Virtual, Nukman Lutfie menilai informasi dan berita-berita di media sosial saat ini, terutama terkait Pilkada DKI dan kasus Ahok sebagian besar disampaikan dari informasi yang tidak benar atau hoax. Ia mengatakan di informasi media sosial yang beredar saat ini lebih banyak bersumber bukan berasal dari media mainstream

"Rata-rata informasi berita yang di-share menjadi hoax berasal dari media abal-abal," kata dia, Sabtu (26/11). 

Dan sebagian besar informasi hoax, lanjutnya, terkait Pilkada DKI dan kasus Ahok. Termasuk berita mengenai kasus Ahok, menurutnya sebagian besar berita dan informasi bukan dari media mainstream

Begitu juga dengan pemberitaan pilkada DKI terkait Agus Yudhoyono. Ia mengatakan ada beberapa media mainstream yang sebagai sumber rujukan berbagi berita. Namun selanjutnya, sebagian besar berita-berita berasal dari share di luar media mainstream. Hal yang sama juga berlaku pada Anies dan Sandi.

"Jadi kesimpulannya berita yang banyak di-share adalah berita berita dengan judul 'murahan' yang bombastis, jadi sekarang yang icari bukan lagi click bait tapi sekadar share bait," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement