Ahad 27 Nov 2016 04:06 WIB

Tujuh Warga Sukabumi Meninggal Akibat DBD

Perlindungan Baru Untuk Demam Berdarah
Foto: Rayhan
Perlindungan Baru Untuk Demam Berdarah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sepanjang Januari hingga Oktober 2016 sudah tujuh warga meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Tujuh warga itu tersebar yakni satu warga Kecamatan Sukaraja, dua warga Nagrak, satu warga Sukabumi, dua warga Cicurug.

"Dan satu warga Cibadak," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara di Sukabumi, Sabtu (26/11).

Menurutnya untuk tahun ini jumlah warga yang meninggal akibat penyakit disebarkan gigitan nyamuk aedes agyti meningkat drastis, tahun lalu hanya dua orang meninggal dunia. Untuk penyebarannya paling banyak pada Januari dan Mei 2016 yang menyebabkan dua orang meninggal dunia pada masing-masing bulan itu.

Sementara untuk Februari, Juni dan Juli jumlah warga yang meninggal masing-masing satu orang. Walaupun jumlah warga yang meninggal dunia cukup banyak, tetapi persentasenya masih di bawah satu persen dengan perbandingan jumlah warga yang tertular DBD yang mencapai 1.519 orang pada tahun ini. Ada beberapa penyebab tingginya jumlah warga yang tertular DBD, selain masalah pola hidup bersih dan sehat (PHBS), juga pada 2016 merupakan siklus tahunan nyamuk sehingga perkembang biakan nyamuk tengah pesat.

"Sesuai ilmu epidemiologi tahun ini nyamuk tengah banyak-banyaknya. Maka dari itu kami mengimbau kepada warga untuk selalu antisipasi penyebaran DBD di wilayahnya masing-masing," tambah Rika.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement