Jumat 25 Nov 2016 20:22 WIB

Relawan Anies-Sandi Tekankan Kampanye Semangat Kebersamaan

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Foto: Republika/akhmawaty La'lang
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Cawagub Sandiaga Uno yang tergabung dalam kelompok Insider menekankan kampanye yang mengutamakan semangat kebersamaan dan perdamaian dalam pilkada ibukota.

"Penilaiannya adalah semangat kebersamaan karena Pilkada DKI bukanlah untuk memecah belah, dan mencaci maki," kata Koordinator Insider Anthony Leong di Jakarta, Jumat (25/11).

Menurut Anthony Leong, pihaknya dalam berkampanye melakukan strategi yang halal, sopan, dan fokus pada festival gagasan dan karya untuk Jakarta. Anthony memaparkan, gerakan Insider lahir dari visi misi relawan yang ingin mengisi sosial media dengan rekam jejak, dan prestasi dari kandidat yang mereka andalkan.

Sebelumnya, sejumlah aktivis masyarakat sipil menyampaikan petisi perdamaian Jakarta dan Indonesia guna mendorong pelaksanaan pilkada yang demokratis, bermartabat, damai dan berkualitas.

Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi dalam konferensi pers sebagai perwakilan kelompok masyarakat sipil tersebut di Jakarta, Selasa (1/11), mengatakan, pilkada 2017 yang dilaksanakan di 7 provinsi, 18 kota dan 76 kabupaten harus menjadi suksesi kepemimpinan yang tidak menakutkan.

Menurutnya situasi yang berkembang saat ini, khususnya di ruang publik dengan munculnya banyak caci maki, kebencian dan penggunaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dapat merusak kohesi sosial yang dapat mengarah pada terkikisnya kebhinekaan dan perdamaian.

Untuk itu kelompok masyarakat sipil menyerukan beberapa hal. Pertama, setiap orang memiliki tugas yang sama untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman bangsa Indonesia sebagai bentuk ekspresi kenegarawanan atau sekurang-kurangnya sebagai bentuk kepedulian kenegarawanan.

Kedua, penggunaan isu SARA dalam proses Pilkada di Jakarta dan daerah lainnya menggambarkan adanya upaya melemahkan kualitas demokrasi Indonesia dan kemunduran serius praktik penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, bahwa menjaga perdamaian dan kerukunan antar sesama adalah tugas dan kewajiban setiap anak bangsa, agar kohesi sosial sebagai bangsa tetap terjaga dan terus tumbuh kuat.

"Karena itu, kami menyerukan agar pengutamaan nilai-nilai perdamaian dan kerukunan menjadi perhatian semua elemen bangsa, bukan hanya dalam proses pilkada tetapi berkelanjutan untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai sebuah bangsa," kata Hendardi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement