Jumat 25 Nov 2016 16:09 WIB

Longsor Masih Terjadi di Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Angga Indrawan
Seorang warga membawa persediaan air bersih melewati banjir yang melanda Desa Prembun, Tambak, Banyumas, Jateng, Jumat (18/11).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Seorang warga membawa persediaan air bersih melewati banjir yang melanda Desa Prembun, Tambak, Banyumas, Jateng, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang masih terus berlangsung sejak beberapa hari terakhir, masih menyebabkan terjadinya bencana longsor di berbagai lokasi. Di Kabupaten Banyumas, longsor dan jalan ambles terjadi pada ruas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Cilongok dan Patukraja, pada Jumat (25/11) pukul 04.30.

"Lokasi longsor berada di Desa Jatisaba Kecamatan Cilongok. Bencana jalan amblas dan longsor ini, menyebabkan badan jalan hanya tinggal menyisakan separuh  badan jalan. Sedangkan areal yang longsor selebar 0,5 meter," jelas Koordinaor Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Adi Candra.

Menurutnya, untuk memperbaiki kondisi jalan diperlukan waktu cukup lama, karena longsoran mencapai sedalam 10 meter. "Untuk sementara kendaraan masih bisa melintas. Namun harus satu per satu," katanya.

Selain jalan amblas, longsor juga terjadi di Desa Tlaga Kecamatan Gumelar yang menyebabkan rumah seorang warga, Supendi (43) mengalami kerusakan. Namun kerusakan yang terjadi pada bagian belakang rumah yang bukan merupakan rumah permanen. "Kejadian longsor dilaporkan terjadi Kamis (24/11) pukul 17.30,'' katanya.

Adi Candra juga menyebutkan, pada petang yang sama, longsor juga terjadi di Desa Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng. Longsor menyebabkan rumah Dasun (37), mengalami kerusakan pada bagian dapur rumahnya. "Dari seluruh kejadian, kami tidak menerima laporan adanya korban luka atau pun korban jiwa," katanya

Sementara di Kabupaten Cilacap, hujan deras pada Kamis (24/11), juga menyebabkan aliran sungai Cikawung meluap dan menyebabkan tanggul di Desa Karanggreja Kecamatan Cimanggu jebol. Luberan air sungai tersebut, tidak sampai menyebabkan pemukiman warga terendam air. Namun lahan sawah seluas 150 hektar yang baru ditanami padi, terendam air.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement