REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggencarkan gerakan budaya bersih dan senyum. Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan, aspek kebersihan dan keramahan warga menjadi syarat utama dalam menyambut kehadiran wisatawan mancanegara.
"Budaya bersih dan senyum sangat penting dilakukan mengingat NTB sudah menjadi destinasi wisata bertaraf dunia," ujarnya saat membuka acara sosialisasi gerakan budaya bersih dan senyum (GBBS) di Pendopo Gubernur NTB, Jumat (25/11).
Dia menuturkan, dalam pengembangan pariwisata tidak perlu mewah atau mahal, yang penting bersih dan rapi. Sedangkan, aspek senyum termasuk di dalam sapta pesona pariwisata.
"Jadi, bersih dan senyum adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan wisata," kata dia.
Wagub menyampaikan, NTB kini menjadi percontohan untuk pengembangan wisata halal. Bahkan, Komisi VIII DPR RI telah melakukan studi banding ke Provinsi NTB untuk mempelajari tentang wisata halal dan juga jaminan produk halal.
Wakil Ketua I TP. PKK Provinsi NTB Syamsiah Amin menyampaikan GBBS merupakan program kelanjutan dari Gerakan Indonesia Berseri yang dicanangkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012.
"Budaya bersih kembali digalakkan mengingat sampah masih berserakan dimana-mana," ucapnya.