REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Syaiful Hidayat, tak mau ambil pusing terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia pimpinan Burhanuddin Muhtadi yang menyebut Ahok-Djarot berada di urutan kedua dengan perolehan suara 26,2 persen.
"Tidak apa-apa, kami menghargai semua lembaga survei. Kami menghargai, tapi saya pribadi tidak percaya lembaga survei itu. Karena tidak percaya, maka saya turun ke bawah (blusukan)," ujar Djarot saat melakukan kampanye blusukan pada Kamis (24/11) sore.
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Hasilnya, elektabilitas pasangan calon gubernur/wakil gubernur nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi), berada di peringkat teratas dalam survei tersebut.
Berdasarkan temuan survei yang dilakukan lembaganya, pasangan Agus-Sylvi berhasil memperoleh dukungan 30,4 persen responden. Selanjutnya, disusul oleh pasangan pejawat Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dengan elektabilitas sebesar 26,2 persen. Di peringkat terakhir, pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) meraup 24,5 persen suara responden, atau hanya terpaut 1,7 persen dari Ahok-Djarot.