Jumat 25 Nov 2016 08:33 WIB

Djarot: Panwaslu Harus Telusuri Temuan Pelanggaran Kampanye

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Para panitia pengawas lapangan (PPL) Panwaslu memegang spanduk Bangga Jakarta dalam aksi simpati Panwaslu untuk DKI Jakarta Pemilu Damai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (7/10).
Foto: antara
Para panitia pengawas lapangan (PPL) Panwaslu memegang spanduk Bangga Jakarta dalam aksi simpati Panwaslu untuk DKI Jakarta Pemilu Damai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif,  Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, Panwaslu dan Bawaslu  harus lebih sigap tiap ada laporan ataupun temuan pelanggaran kampanye. Seperti temuan pasukan oranye yang terlibat kampanye pasangan calon nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Ya saya membaca statement dari Kepala Dinas Kebersihan bahwa itu digerakan oleh tim sukses salah satu pasangan calon. Ini pentingnya adanya panwaslu maupun bawaslu," ujar Djarot saat kampanye blusukan,  Kamis (24/11) sore.

Djarot pun berharap dengan adanya temuan seperti itu, Panwaslu dan Bawaslu harus segera menelusuri dugaan pelanggaran tersebut. Karena, menurut Djarot para pasukan oranye yang diskorsing merupakam korban.

"Kalau ada temuan seperti ini segera ditindaklanjuti supaya mereka-mereka yang diskorsing itu tidak hanya dia yang menjadi korban, dia kan korban, siapa yang mengajak. Oleh karena itu, Panwaslu meskipun tidak ada pengaduan ini kan temuan, tentunya harus ditelusuri, dipanggil," jelas Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan kronologi bagaimana pasukan oranyenya bisa terlibat kampanye pasangan calon nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ia mengatakan mendapatkan foto 38 pekerja harian lepas (PHL) petugas badan air Kecamatan Kemayoran dan 25 PHL petugas badan air Kecamatan Johar Baru memakai pakaian kerja lengkap pada Selasa (22/11). Sejumlah petugas oranye tersebut didatangi oleh mantan pegawai dinas kebersihan yang menjadi tim sukses nomor satu.

Isnawa juga melarang pasukan oranye memakai atribut kampanye paslon saat bekerja. Contoh salah satu atribut paslon adalah kaos kampanye. Selain itu, Isnawa mengaku sudah membuat laporan tertulis tentang daftar nama pada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dengan tembusan pada Badan Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta.

"Jadi mereka kita skorsing sampai akhir masa kontrak (Desember). Tetapi karena berkaitan dengan kampanye, akan kita lihat skorsing itu sampai dengan pelaksanaan pemilu. Tadi perintah Pak Plt kalau Februari masih bermain gitu lagi ya pecat semua. Jadi masa januari-februari saya pelajari dulu mereka. Sementara kekosongan kali tanggung jawab mereka akan saya isi dengan PHL lain untuk masuk ke situ," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement