Senin 21 Nov 2016 19:09 WIB

Maruarar Sirait: Jokowi Kuat Tapi Demokratis

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Hafil
Anggota DPR Komisi XI Maruarar Sirait (kanan) memberikan pemaparannya dalam diskusi Revisi UU KPK dan Pertaruhan Modal Politik Jokowi di Jakarta, Senin (8/2).(Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota DPR Komisi XI Maruarar Sirait (kanan) memberikan pemaparannya dalam diskusi Revisi UU KPK dan Pertaruhan Modal Politik Jokowi di Jakarta, Senin (8/2).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG --Politikus PDIP Maruarar Sirait menilai, Pemerintahan Jokowi -JK berhasil membangun negara demokratis secara berkualitas. Pemerintahan Jokowi-JK diklaim didukung oleh rakyat, maupun kekuatan politik di senayan, sebagaimana hasil beragam survey dan meleburnya kekuatan KIH dan KMP. Meski begitu, hal ini tak membuat pemerintahan menjadi refresif.

"Stabilitas dibangun tanpa refresif. Pemerintahan Jokowi sangat kuat namun demokratis. Rakyat bisa menyampaikan pendapat dan demo di Istana,'' kata Maruar, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (21/1).

Ia juga berterimakasih kepada Panglima TNI Benderal Gatos Nurmantyo dan Kapolri Benderal Tito Karnavian yang membantu menjada kondusifitas. Menurut anggota Komisi XI DPR ini, bangsa Indonesia adalah negara hukum. Sehingga, hukum harus menjadi panglima dan siapa pun tak boleh melakukan intervensi.

''Pak Jokowi Sudah membuktikan dalam kasus yang terjadi di Jakarta sama sekali tak mengintervensi hukum,'' tegas Maruarar yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) tersebut.

Pria yang akrab disapa Ara itu menyatakan, Indonesia merupakan negara dengan ideologi Pancasila. Pancasila menjadikan Indonesia sebagai negara yang kokoh, solid dan bisa menghadapi kompetisi dengan negara-negara lain. 

''Pancasila adalah living ideology. Banyak negara lain yang terkagum kagum dengan Pancasila. Kita harus bangga dengan Pancasila. Maka Pancasila jangan hanya dihapal melainkan juga harus dilaksanakan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,'' ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement