Ahad 20 Nov 2016 22:03 WIB

Biaya Distribusi Bikin Harga di Kepulauan Seribu Melambung

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Pulau Sepa di Kepulauan Seribu
Foto: ANTARA
Pulau Sepa di Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengakui harga pangan di wilayahnya lebih tinggi 10 hingga 20 persen dibanding wilayah lain. Hal tersebut dipengaruhi biaya distribusi.

"Jadi gini di darat itu mereka kaitan bahan pokok itu kan belanja di Tangerang. Atau dari Tangerang masuk pedagang datang dari sana mereka kan pakai kapal. Kapal itu yang membuat distribusi harganya lebih tinggi," ujar Budi ketika dihubungi oleh Republika.co.id, Ahad (20/11).

Kapal pengangkut barang tersebut masih menggunakan kapal angkutan masyarakat. Kapal tersebut berjenis kapal kayu.

"Distribusi barang disana kan barang sama orang masih gabung kapalnya harusnya ditambah khusus distribusi barang. Kapal-kapal khusus barang. Jadi, sembako segala macam-macam untuk kebutuhan pasar pakai transportasi sendiri. Ada (kapal) sabuk nusantara, kapal besar tapi belum efektif dipakai," katanya.

Selain itu, Budi menyatakan permasalahan tersebut juga dikarenakan belum ada pasar tradisional di Kepulauan Seribu. Pasar tersebut sedang diusulkan oleh Budi.

"Itu untuk menekan cost tadi solusinya perlu adanya pasar. Sudah disurvei oleh PD Pasar Jaya beberapa titik pulau sedang dikaji oleh mereka. Jadi kita sudah sarankan PD Pasar Jaya akan bangun pasar nanti di pulau," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement