Ahad 20 Nov 2016 07:16 WIB

Panglima TNI Ingin Pemuda Menjadi Tulang Punggung Bangsa

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, bersama ribuan prajurit TNI-Polri dan masyarakat menggelar acara 'Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa' di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat (18/11).
Foto: ist
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, bersama ribuan prajurit TNI-Polri dan masyarakat menggelar acara 'Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa' di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berharap, para pemuda pada saat ini bisa menjadi tulang punggung bangsa dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Terlebih, bangsa Indonesia sampai saat ini masih diakui sebagai bangsa yang besar dan kaya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

Tak hanya itu, menurut Gatot, masalah yang akan dihadapi Indonesia di masa depan juga terbilang kompleks. Maka dari itu, generasi muda sebagai generasi penerus bangsa,  harus mampu mengartikulasikan berbagai tantangan maupun ancaman yang bisa menghancurkan bangsa ini.

"Kondisi masa depan yang akan dihadapi bangsa Indonesia, semakin kompleks dan tidak ringan. Oleh karenanya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa,  harus mampu mengartikulasikan berbagai tantangan maupun ancaman yang dihadapi,” kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (20/11).

Gatot menambahkan, Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang datang dari sumber daya itu sendiri.  Maka dari itu, motivasi dan penajaman pemikiran bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus lebih serius, sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa.

Menurut Gatot, ketahanan pribadi dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai implementasi dari konsepsi ketahanan nasional. Maka dari itu, hendaknya para generasi muda Indonesia memiliki ketahanan pribadi yang kuat dengan berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.

"Di era globalisasi  dimana perubahan terjadi begitu cepat, masyarakat Indonesia harus memiliki ketahanan pribadi yang kuat yang berlandaskan kepribadian Pancasila dan UUD 1945," terang Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement