REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Sekitar seribu anak yatim di Kabupten Banyuwangi, Jawa Timur, berdoa bersama, Sabtu (19/11). Doa dilakukan untuk kedamaian, keutuhan, dan kemakmuran seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Anak-anak yatim dari 24 kecamatan di Banyuwangi itu berkumpul di Pendopo Shaba Swagata Blambangan Banyuwangi dalam rangkaian Festival Anak Yatim 2016 yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyuwangi. "Bersama anak-anak yatim kami mendoakan persatuan, kedamaian, dan kemakmuran NKRI. Kami juga turut mendoakan Bapak Presiden, Wapres, jajaran menteri, gubernur, dan seluruh pemimpin di Indonesia agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk memimpin negeri ini," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Selain itu, katanya, tidak lupa mereka juga mendoakan Kabupaten Banyuwangi terus maju, dan rakyatnya selalu diberikan kemakmuran oleh Allah SWT. Festival Anak Yatim, kata Anas, merupakan festival yang bermaksud memuliakan dan membahagiakan anak-anak yang ditinggal mati oleh ibu dan bapaknya itu.
Anas mengatakan, memuliakan dan menyantuni anak yatim memiliki banyak keutamaan, apalagi doa anak yatim merupakan doa yang penuh berkah dan didengar oleh Allah. "Banyak dari anak yatim ini yang belum pernah ke pendopo kabupaten. Dari acara inilah, kami ingin membahagiakan mereka," kata Anas.
Anak-anak yatim ini diberi kebebasan untuk bermain di pendopo. Mungkin itu menjadi kesempatan yang langka bagi anak-anak yang berasal dari pelosok desa di Banyuwangi bisa menikmati suasana pendopo yang asri dan hijau. Di Festival ini para anak yatim diajak bermain aneka permainan tradisional dan modern bernuansa edukasi yang telah disiapkan oleh panitia.
Anak-anak bebas memilih aneka permainan yang mereka sukai. Selain diajak bermain, mereka juga diajak untuk menikmati beragam kuliner yang telah disediakan secara gratis, mulai es krim, bakso, batagor, mi ayam, pangsit, gado-gado, soto, es degan, es dawet dan es buah serta jajanan lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
