REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan 116 jiwa dari 35 keluarga korban terdampak bencana pergerakan tanah di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Semua korban terdampak kini mengungsi di tenda darurat untuk menghindari bahaya bencana tersebut.
"BPBD Kabupaten Bandung Barat telah mendirikan tenda pengungsian untuk masyarakat karena pergerakan tanah sampai saat ini masih terjadi," kata Kepala Seksie Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jabar, Alif Nur Anhar melalui telepon seluler, Sabtu (19/11).
Ia menuturkan, pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras itu melanda permukiman penduduk Kampung Cikatomas, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, Jumat (18/11).
Akibat pergerakan tanah itu, kata Alif, tercatat tujuh rumah mengalami rusak berat, dan 28 rumah terancam rusak. "Tujuh unit rumah rusak berat, 28 unit rumah terancam, korban terdampak 35 KK (kepala keluarga), 116 jiwa, korban jiwa nihil," katanya.
Alif menyampaikan, BPBD dibantu dinas pemadam kebakaran setempat, aparat dan masyarakat setempat membantu mengevakuasi korban. Tim gabungan tersebut juga berupaya membersihkan material tanah longsoran akibat pergerakan tanah secara manual.
"BPBD dan aparat wilayah setempat membantu evakuasi dan membersihkan material longsor," katanya.