Kamis 17 Nov 2016 21:19 WIB

Jenazah Diduga Warga Malaysia Ditemukan di Parit

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERDANG BEDAGAI -- Jenazah diduga warga negara Malaysia ditemukan di parit Perkebunan Sucopindo, Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Saat ini, jasad laki-laki tersebut masih berada di RS Bhayangkara Medan untuk proses autopsi.

Kapolres Serdang Bedagai AKBP Eko Suprihanto mengatakan, jenazah tersebut ditemukan tepatnya di dusun III desa Liberia, Teluk Mengkudu, Rabu (16/11) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Pada saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan secarik kertas dari dalam sakunya. Saat kita keringkan ada nama, ternyata semacam pesanan tiket dari Malaysia ke Indonesia," kata Eko, Kamis (17/11).

Eko menyebutkan, dalam kertas yang ditemukan itu, tertera nama Mohammad Lazhim Bin Abdullah (45), warga Selangor, Malaysia. Petugas pun, lanjutnya, kemudian berkoordinasi dengan pihak imigrasi bandara Kualanamu, Deliserdang.

"Ternyata ada keidentikan antara data yang di tiket itu dengan fisik korban, tapi baru dugaan awal. Untuk detailnya kami tetap menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Medan yang akan menyocokkan data antemortem dengan data postmortem," ujar dia.

Menurut Eko, dari pemeriksaan awal, dokter tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah. Dokter pun, lanjutnya, belum bisa memastikan apakah warga negara Malaysia itu menderita penyakit atau tidak.

"Belum tahu juga karena yang menentukan meninggal karena apa, kan tetap dokter berdasarkan hasil autopsi," kata Eko.

Hingga saat ini, petugas Serdang Bedagai masih berkoordinasi dengan pihak Malaysia terkait temuan jenazah ini. Eko mengatakan, koordinasi terus dilakukan dengan Konsulat Jenderal Malaysia di Medan dan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"Hasil data tadi kami teruskan untuk meminta data antemortem, artinya identitas tadi kami kirimkan ke Konsulat. Kami kirim alamatnya, dapat, dan kami minta data antemortem untuk dicocokkan dengan data postmortem," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement