Kamis 17 Nov 2016 14:03 WIB

BNPB: Tata Ruang di Jawa Barat Perlu Dievaluasi

Banjir di Karawang, Jumat (11/11)
Foto: netizen
Banjir di Karawang, Jumat (11/11)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tata ruang dan normalisasi Sungai Citarum harus dievaluasi untuk mengatasi banjir yang rutin terjadi setiap tahun di berbagai daerah sekitar Jawa Barat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei menyatakan penyebab utama banjir Jabar karena persoalan tata ruang.

"Dan sungai yang tidak berfungsi baik," katanya di Karawang, Kamis (17/11).

Ia mengatakan di sepanjang Sungai Citarum terjadi gundukan tanah yang menandakan sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan. Di beberapa titik bantaran Sungai Citarum, kata dia, cukup banyak bangunan liar yang di antaranya digunakan masyarakat untuk usaha pembuatan batu bata.

Ia mengatakan pendangkalan Sungai Citarum bisa dibicarakan lebih lanjut karena sungai-sungai besar di Karawang dan Jawa Barat harus dinormalisasi untuk mengurangi ancaman bencana banjir.

"Bisa saya katakan sepanjang Sungai Citarum mengalami pendangkalan. Harus ada solusi permanen, seperti normalisasi sampai tuntas," kata dia.

Terkait dengan hal tersebut, kata Willem, akan dilakukan rapat koordinasi di tingkat Jawa Barat sebab aliran Sungai Citarum melewati sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal yang perlu ditekankan dalam rapat koordinasi itu juga berkaitan tata ruang di setiap kabupaten/kota. Tidak tertampungnya air di sungai-sungai serta di saluran air lain karena tata ruang yang kurang ramah lingkungan.

"Tata ruangnya juga perlu dievaluasi agar banjir tidak selalu terjadi setiap tahun termasuk membangun perilaku masyarakat agar lebih memperhatikan lingkungan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement