Kamis 17 Nov 2016 02:25 WIB

Kasus Ahok Jadi Pelajaran Berharga tentang Keragaman

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Massa memadati kawasan Masjid Istiqlal untuk melaksanakan sholat jumat jelang pelaksanaan aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Massa memadati kawasan Masjid Istiqlal untuk melaksanakan sholat jumat jelang pelaksanaan aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlepas dari status tersangka Ahok pada implikasi politik, peneliti politik LIPI, Firman Noor menilai kasus Ahok terkait dugaan penistaan agama memberi hikmah bagi anak bangsa. Pelajaran bagi generasi muda, bahwa sikap dan perkataan mengarah penistaan agama akan sangat mudah dimintakan pertanggungjawaban secara hukum.

"Generasi muda bangsa ini, yang akan bertanggung jawab besar mengendalikan nasib Tanah Air tercinta di kemudian hari, telah diajarkan suatu hikmah yang luar biasa berharga oleh kasus Ahok ini," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (16/11).

Oleh karena itu, menurutnya, ini menjadi pelajaran elemen bangsa, termasuk bagi sosok pejabat berhati-hatilah dalam menjaga perkataan. Selain itu, kata dia, kasus ini juga memberikan pelajaran luar biasa bagi masyarakat, bahwa keragaman harus tetap dihargai.

Penegakan hukum harus dijunjung tinggi dan aspirasi rakyat harus diresapi dengan mental negarawan. Semua harus tetap dilandasi nilai keragaman yang dijamin dalam konstitusi.

"Terima kasih untuk semua aktor yang telah mempertontonkan dan mempersembahkan salah satu adegan penting dalam episode sejarah bangsa Indonesia. Semoga ini menjadi awalan yang baik dalam upaya makin merekatkan seluruh anak bangsa dengan lebih dewasa dan beradab," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement