Rabu 16 Nov 2016 11:34 WIB

Mendikbud, Menteri Pertama yang Kunjungi Pulau Barang Lompo

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy melakukan tes hafalan UUD 1945 kepada siswa-siswi SD Impres, Barrang Lompo, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11).
Foto: Republika/Wisnu Aji Prasetyo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy melakukan tes hafalan UUD 1945 kepada siswa-siswi SD Impres, Barrang Lompo, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi pulau Barrang Lompo, di Makassar, Sulawesi Selatan. Mendikbud pun tercatat sebagai menteri pertama yang berkunjung ke salah satu gugusan pulau di wilayah Kota Makassar itu.

Masyarakat Pulau Barrang Lompo pun sangat antusias menyambut kehadiran Muhadjir. Saat bertemu para siswa, Muhadjir melakukan tes kepada mereka. Salah satunya dengan menantang para siswa untuk menghafal Pembukaan UUD 45. "Saya ingin tantang kalian untuk membacakan Pembukaan UUD 1945," kata Muhadjir di Pulau Barrang Lompo, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11).

Tantangan itu pun disambut para siswa dan membuktikannya di hadapan Mendikbud. Muhadjir pun bangga kepada para siswa yang lancar menghafal Pembukaan UUD 1945 itu. "Saya bangga dengan kalian semua," ujar Muhadjir.

Muhadjir berharap nilai-nilai nasionalisme terus ditanamkan sejak dini. "Ternyata anak-anak pulau tidak mau kalah dengan anak-anak lainnya, saya ikut bangga dan senang karena ini bagian dari penguatan karakter nasionalisme," kata Muhadjir.

Sekda Kota Makassar Ibrahim Saleh pun memuji Muhadhir. Ia mengaku senang karena akhirnya ada seorang menteri yang mengunjungi salah satu pulau di wilayahnya.  Ibrahim mengatakan, "perhatian Mendikbud di pulau ini sangat ditunggu-tunggu. "Insya Allah 12 kepulauan di sini akan kami bentuk satu kecamatan. Semoga koordinasi pendidikan semakin baik, salah satunya melalui KIP ini," kata Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, di Kota Makassar sendiri terdapat 22.517 penerima KIP untuk tingkat SD dan 6.220 untuk SMP. Sebanyak 577 di antaranya ada di pulau Barang Lompo. "Makassar punya konsen untuk mensukseskan wajib belajar 9 tahun sesuai program pemerintah. Setiap sekolah harus punya dua guru inovator," ujar Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim menegaskan bila Makassar mempunyai dan telah menerapkan progam full day school untuk membentuk karakter para siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement