Selasa 15 Nov 2016 17:04 WIB

Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Hujan lebat
Foto: Antara
Hujan lebat

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Masyarakat di Jawa Timur (Jatim) diimbau mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi menjelang puncak musim penghujan. Berdasarkan data BMKG Karang Ploso Malang, hujan yang tergolong ekstrem akan sering terjadi terutama pada siang hingga malam hari.

Hujan ekstrem membawa dampak seperti angin kencang dan petir. Di  samping itu, banyaknya volume air hujan berpotensi menyebabkan tanah longsor.

Kepala BMKG Karang Ploso, Hartanto menjelaskan pada pagi dan siang hari terjadi penguapan akibat pemanasan lokal. "Penguapan yang terjadi karena sinar matahari tersebut dengan mudah membentuk awan sehingga siangnya turun hujan," ujar  Hartanto kepada Republika.co.id, Selasa (15/11) di Malang.

Dari hasil pantauan BMKG di sebagian besar wilayah Jatim, termasuk Trenggalek, Lumajang, dan Malang Raya, hujan turun dengan ekstrem sejak sepekan terakhir. Kondisi ini ditandai dengan tingginya curah hujan yang mencapai lebih dari 20 milimeter per jam atau lebih dari 50 milimeter dalam sehari. Menurut Hartanto, wilayah Jatim sudah masuk musim hujan sejak awal Oktober dengan intensitas ringan sampai lebat namun masih belum merata.

"Curah hujan akan terus meningkat pada Desember sampai puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari," kata  Hartanto.

Puncak musim penghujan diperkirakan dimulai pada Januari sampai Maret. Pada masa-masa tersebut, hujan akan turun sepanjang hari sejak pagi hingga malam.

Ia juga mengingatkan kepada para pelaku sektor pertanian agar tidak menanam komoditas yang rentan kelebihan air. "Untuk tanaman padi aman tapi komoditas lain yang rentan kelebihan air harus diwaspadai," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement