Selasa 15 Nov 2016 07:30 WIB

Warga Pagarsih Minta Sungai Citepus Diperbaiki

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
  Sejumlah petugas gabungan bersama warga tengah mengevakuasi bangkai mobil pasca banjir bandang di kawasan Pagarsih, Rabu (9/11) malam, di Sungai Citepus, Jl Nyengset, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (10/11).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah petugas gabungan bersama warga tengah mengevakuasi bangkai mobil pasca banjir bandang di kawasan Pagarsih, Rabu (9/11) malam, di Sungai Citepus, Jl Nyengset, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Kamis (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Entis (55 tahun), penjaga parkir di Pasar Ulekan, Pagarsih meminta Pemerintah daerah untuk segera mengatasi permasalahan banjir di Pagarsih. Khususnya perbaikan di sungai Citepus.

Sebab, tiap banjir besar terjadi aliran di sungai Citepus sering berbalik arah karena adanya pipa ledeng dan membuat sampah tersangkut. "Pipa ledeng ukuran besar di Sungai Citepus kalau bisa lebih dinaikkan. Soalnya banjir malah berbalik arah dan sampah menumpuk," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (14/11).

Menurutnya, banjir di Pagarsih yang terjadi Ahad (13/11) kemarin semakin meninggi daripada sebelumnya. Bahkan, banjir merata masuk ke toko-toko kertas termasuk ke toko Polar yang memiliki ketinggian bangunan tinggi.

"Banjir semakin meninggi dari banjir yang kedua. Air banjir merata masuk ke ruko-ruko termasuk Polar padahal sebelumnya hanya beberapa yang masuk. Cuma beruntungnya hari libur sehingga gak ada yang parkir," ungkapnya.

Bahkan, menurutnya, hujan deras pada Ahad kemarin membuat masyarakat khawatir dan ketakutan. Diantara mereka banyak yang mengucapkan takbir. Saat melintas di pertigaan jalan Pagarsih menuju Natawijaya, kondisi jalan aspal sudah rusak berat dan retak-retak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement