Senin 14 Nov 2016 19:52 WIB

Djarot Pertanyakan Aktor di Belakang Penolakan Kampanye

 Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan aktor di balik beberapa penolakan dari sejumlah warga saat melakukan blusukan.

"Kami juga akan mencari tahu siapa aktor di balik gerakan (penolakan) seperti itu. Ini sangat mengganggu kedewasaan dalam berdemokrasi," kata Djarot, Jakarta, Senin (14/11).

Dia meminta agar semua pihak proaktif, termasuk Panitia Pengawas Pemilihan Umum dan kepolisian untuk mengamankan jalannya pilkada. "Marilah kita bersaing secara 'fair' (adil) dan baik, janganlah kita menggunakan segala macam cara," ujarnya.

Dia mengatakan, ketika ada penolakan dari warga, memastikan akan hadir untuk memberikan pendewasaan dalam berdemokrasi. Djarot mengajak masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Pilkada DKI 2017 yang damai, aman dan tertib.

Ketua Panwaslu Jakarta Barat Puadi mengatakan akan menindaklanjuti setiap laporan terkait penolakan warga yang menghalangi jalannya pilkada. "Apapun penolakan itu silakan melaporkan ke panwas kita akan tindaklanjuti," ujarnya.

Dia menekankan tindakan penolakan itu melanggar ketentuan yang berlaku dan bisa dihukum penjara. "Itu menghalang-halangi, mengganggu. Itu masuk kategori pidana, kita harus tindaklanjuti nanti," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement