Senin 14 Nov 2016 13:30 WIB

Kenaikan Harga Cabai di Denpasar Sudah 40 Persen

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
 Pedagang cabai di pasar tradisional.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang cabai di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga jual cabai merah di tingkat konsumen selama dua pekan terakhir sejak awal November terus meningkat. Di sejumlah pasar di Kota Denpasar, kenaikannya sudah mencapai 40 persen.

Harga cabai rawit merah di Pasar Badung yang awal November Rp 35 ribu per kilogram (kg) melonjak menjadi Rp 57 ribu-Rp 60 ribu per kg per 14 November 2016. Cabai rawit merah di Pasar Kreneng pada periode sama naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 50 ribu-Rp 55 ribu per kg. Komoditas ini sepekan terakhir Oktober bahkan masih dijual Rp 30 ribu per kg.

Cabai merah keriting di Pasar Badung naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg, sementara di Pasar Kreneng Rp 38 ribu per kg. Akhir Oktober komoditas ini bahkan masih dijual Rp 30 ribu per kg.

Cabai merah besar di Pasar Kreneng dan Badung saat ini dijual Rp 45 ribu per kg dari Rp 40 ribu per kg akhir Oktober lalu. Salah seorang pedagang cabai keliling di Tukad Banyusari, Denpasar Selatan, Ibu Asri bahkan menjual cabai merah besar dengan harga seribu rupiah per buah. Kondisi ini sudah terjadi sejal awal November.

"Di Jawa hujan terus, panen cabainya sedikit," katanya kepada Republika, Senin (14/11).

Kenakan harga cabai justru dinikmati petani di Bali. Mereka semakin bersemangat untuk memproduksi cabai. Cabai merah kecil termasuk salah satu bumbu dapur yang wajib ada di dapur. Ketersediaan cabai di pasaran berkurang, namun petani cabai di Badung seperti Gede Arya justru terus menggenjot produksinya.

"Cabai biasanya paling mahal Rp 25 ribu-Rp 35 ribu per kg, sekarang paling murah Rp 35 ribu, bahkan bisa mencapai Rp 60 ribu per kg," kata Gede Arya.

Gede Arya memanfaatkan kondisi ini dengan menambah luas lahan tanam cabainya dari 10 are menjadi 15 are. Menurutnya kondisi seperti ini jarang terjadi, sehingga petani bisa meningkatkan hasil panennya sampai harga komoditas ini kembali stabil.

Kabupaten Klungkung, Buleleng, dan Karangasem menjadi sentra pengembangan produksi cabai, khususnya cabai rawit di Bali. Karangasem mampu menghasilkan cabai rawit 12 ribu ton dari total produksi cabai rawit di Bali yang rata-rata mencapai 28 ribu ton. Cabai yang ditanam antara lain cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement