Senin 14 Nov 2016 11:43 WIB

Mendikbud Kutuk Bom Gereja Tewaskan Balita

Mendikbud Muhadjir Effendy
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mendikbud Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, mengutuk keras bom di Gejera Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, menyebabkan seorang balita meninggal dunia dan tiga lainnya terluka.

"Saya mengutuk keras ledakan bom di Gereja Oikumene apalagi korbannya anak-anak yang tidak berdosa yang tidak tahu apa-apa,'' kata Muhadjir Effendy, usai menjenguk dua korban ledakan Gereja Oikumene, di RSUD AW Syahranie Samarinda, Senin (14/11).

Usai menyaksikan korban ledakam Bom, Muhadjir mengaku tidak tega melihatnya. ''Saya juga punya balita sehingga tidak tega melihat korban, apalagi yang sudah meninggal. Ini perbuatan keji dan saya meminta pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," kata Muhadjir Effendy..

Mendibud menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dan meminta tiga balita yang menjadi korban ledakan bom Gereja Oikumene yang saat ini masih dirawat di RSUD AW Syahranie dan IA Moes agar diberi penanganan lengkap.

"Kepada korban yang meninggal, saya turut berduka cita dan pada kesempatan ini saya juga menyampaikan salam dari presiden dan kepada keluarga, saya berharap diberi ketabahan. Bagi tiga koran lainnya yang saat ini masih dirawat, saya berharap bisa pulih dan saya sudah meminta pimpinan rumah sakit agar para korban diberi pertolongan lengkap dan semua biaya ditanggung pemerintah," ujarnya menjelaskan.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan peristiwa ini tidak boleh terulang lagi. Peristiwa ini merupakan ancaman nyata bagi NKRI dan saya sudah melihat sendiri yang menjadi korban adalah anak-anak yang tidak berdosa akibat tindakan keji yang dilakukan atas nama keyakinan yang sesat yang ia pahami," tegas Muhadjir Effendy.

Muhadjir meminta pihak kepolisian, TNI, Pemerintah Provinsi Kaltim serta semua elemen masyarakat meningkatkan kewaspadaan menyusul terjadinya bom di Gereja Oikumene yang menyebabkan empat balita menjadi korban, satu dinyatakan meninggal dunia.

"Selama ini Kaltim sangat aman dan kondusif, tetapi karena mungkin kondisi itulah sehingga kita menjadi lengah. Jadi, saya minta kepolisian, TNI, Pemprov Kaltim serta semua elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan, kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi," kata Muhadjir Effendy menegaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement