REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pada Ahad (13/11) memantau banjir di kawasan Jalan Setiabudi. Hal itu, tak direncanakan pria yang akrab disapa Emil, karena saat hujan mengguyur Kota Bandung, Ia sedang bersama anak pertamanya di sebuah restoran di kawasan Jalan Setiabudi.
Namun, Emil melihat ke luar hujan deras dan mulai banjir. Kemudian, Emil keluar dan langsung meninjau banjir tersebut. Emil pun, mendapatkan laporan dari petugas keamanan bahwa di kawasan tersebut kerap banjir.
Bersama anaknya, Emil bergegas ke luar meski hujan mengguyur. Lalu, meninjau saluran yang berada di seberang Giggl Box kafe Setiabudi. Menurut Emil, ternyata ada pipa yang menghalangi sehingga menyebabkan banyak sampah yang menyangkut di drainase.
Ia pun, menyusuri saluran air terus berjalan ke arah atas. Di dekat bengkel Toyota, Emil melihat saluran air yang meluber ke jalan. Lalu, Ia sempat berbincang dengan satpam di bengkel itu. "Menurut satpam, saluran di sana juga terdapat kabel, sehingga sampaha nyangkut," katanya.
Emil mengatakan, Ia pun sempat mendapatkan informasi bahwa pasukan gorong-gorong setiap hari membereskan sampah di saluran tersebut. Namun, selalu banjir karena sampah menyangkut.
Emil kemudian masuk ke pos satpam dan menelepon bagian General Affair bengkel tersebut. Ia meminta agar jembatan di depan bengkel tersebut dibongkar. Setelah itu Emil berjalan ke depan Porto Cafe. Di sana pun, saluran air meluber ke jalan. Dengan batu besar dan ranting seadanya, Emil membelokan jalur air ke selokan.
Jadi, kata dia, beberapa jalan mengalami banjir karena ditemukan akses atau pintu masuk gedung terbuat dari beton yang terlalu rendah. Sehingga, mengurangi volume air di gorong-gorong. "Sehingga air melompat ke jalan," kata Emil.
Emil mengatakan, dalam waktu dekat Pemkot Bandung akan membongkar akses masuk yang menghalangi jalan air. "Nanti akan membongkar akses masuk ke bangunan yang memakai beton digantikan oleh besi," katanya.