Ahad 13 Nov 2016 18:17 WIB

Jokowi: Kenapa Konsentrasi Pilkada Hanya di Jakarta?

Rep: Halimatus Sa'diah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengaku heran dengan fenomena yang ada si masyarakat jelang pelaksanaan Pilkada serentak pada Februari 2017 mendatang. Dia mengatakan, ada 111 daerah yang akan memilih pemimpin baru, namun begitu hampir semua masyarakat justru hanya fokus pada Pilkada di DKI Jakarta.

"Kenapa energi dan konsentrasi kita hanya habis di Jakarta?" ujarnya, saat menghadiri rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Bidakara, Jakarta, Ahad (13/11).

Presiden paham saat ini tengah ada kasus dugaan penistaan agama yang diduga telah dilakukan oleh kandidat calon gubernur nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun begitu, kata dia, toh proses hukumnya tengah berjalan. Sehingga, Jokowi menilai, tak seharusnya masyarakat terus meributkan hal tersebut.

Apalagi, Jokowi sendiri telah menyatakan berkali-kali bahwa ia tak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum atau melindungi Ahok. "Sudah saya sampaikan saat itu, proses ini akan cepat, tegas dan transparan. Mau ditambahi apalagi kata-katanya kalau sudah seperti itu?" kata dia.

Mengenai perbedaan pandangan di masyarakat dalam urusan Pilkada dan kasus dugaan penistaan agama, ia tak mau hal tersebut justru menjadi pemicu perpecahan di masyarakat. Jokowi mengatakan, perbedaan harusnya dipersatukan. Dan untuk mempersatukan perbedaan tersebut, menurut Presiden, kuncinya ada pada Pancasila.

"Saya sebagai presiden, sebagai kepala negara, harus menjaga agar prinsip-prinsip dalam Pancasila tetap utuh. Yang mayoritas saya ajak untuk melindungi yang minoritas. Tapi yang minoritas juga harus menghargai yang mayoritas," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement