Ahad 13 Nov 2016 06:42 WIB

Anas: Banyuwangi Ethno Carnival Gerakkan Ekonomi Rakyat

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengemukakan bahwa ajang Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016 yang berlangsung sangat megah pada Sabtu (12/11) mampu menggerakkan ekonomi rakyat.

Anas menyebut, BEC mempunyai tiga tujuan. Pertama, adalah upaya mengenalkan budaya lokal ke publik global. Lewat ajang ini pihaknya ingin menumbuhkan rasa cinta warganya pada budaya lokal.

Kedua, kegiatan pariwisata tersebut adalah ruang untuk mengapresiasi anak-anak Banyuwangi yang bergiat di bidang seni budaya.

"Salah satu problem pengembangan seni budaya kita selama ini adalah minim apresiasi. Latihan terus tapi tidak ditonton ribuan orang. Dengan kegiatan ini, apresiasi dilakukan sekaligus bagian dari regenerasi pencinta seni budaya," ujar Anas.

Tujuan ketiga, ungkap Anas, untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. "Karena ada kegiatan ini hotel penuh, kuliner laris, oleh-oleh ludes, jasa-jasa penunjang bergerak, seperti jasa transportasi, pemandu wisata dan lain-lain," kata Anas menjelaskan.

Ia menegaskan bahw BEC meupakan bagian dari pesta rakyat Banyuwangi, selain kegiatan-kegiatan lainnya yang mampu menggerakkan gairah pariwisata. "Tujuan utama dari berbagai kegiatan pariwisata yang kami gelar adalah untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Setiap festival, kami membebaskan trotoar di sekitar lokasi untuk berjualan UMKM karena ini adalah pesta mereka.

Ke depannya, sambung Anas, Pemkab Banyuwangi akan terus menguatkan pariwisata daerah, salah satunya menambah infrastruktur wisata. ''Tahun depan akan ada lima hotel berbintang yang beroperasi di Banyuwangi,'' ungkap Azwar Anas seraya mengatkan, akhir tahun ini akan ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Banyuwangi.

Sebanyak 200 peseta BEC mampu menunjukkan penampilan yang luar biasa. Mereka merupakan anak anak muda Banyuwangi yang penuh dengan ide dan kreativitas tanpa kehilangan semangat tradisi dalam menuangkan segenap potensinya.

"Anak anak itu tidak hanya menampilkan desain pakaian yang kreatif, namun sebagai garda terdepan menyampaikan pesan budaya dan sejarah, yakni dari Banyuwangi untuk dunia," ujar Anas lagi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement