REPUBLIKA.CO.ID, MANDAILING NATAL -- Akibat terkena jeratan, Gadis, seekor harimau Sumatera kini hanya memiliki tiga kaki. Satu kakinya terpaksa diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya karena terjadi pendarahan.
Harimau berusia 4,5 tahun ini terkena jeratan yang dipasang orang di Batu Madinding, Batal Natal, Mandailing Natal, 26 November 2015. Satu kakinya pun harus diamputasi pada 29 November, lalu.
Namun, meski hanya memiliki tiga kaki, kondisi harimau betina ini diklaim sudah pulih. Gadis pun telah dipindahkan dari kandang rehabilitasi Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), Mandailing Natal ke Barumun Nagari Wildlife Sanctuary, Padang Lawas Utara.
"Si Gadis sudah dievakuasi dari Balai TNBG ke lokasi sanctuary harimau Barumun, 7 November 2016 lalu," kata Humas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut Evansus Manalu, Jumat (11/11).
Sanctuary harimau Barumun merupakan lokasi rehabilitasi harimau Sumatera. Di sana, harimau bukan hanya menjalani proses adaptasi, namun juga habituasi. Diharapkan, setelah melalui proses pengenalan dan adaptasi lingkungan, Gadis akan siap untuk lepas liar di kawasan konservasi Suaka Margasatwa Barumun yang berhadapan langsung dengan lokasi sanctuary.
"Jadi di lokasi sanctuary inilah si Gadis nantinya secara alamiah beradaptasi dengan alam dan lingkungan kawasan Suaka Margasatwa Barumun. Sampai akhirnya secara alami pula si Gadis akan lepas liar di kawasan tersebut. Jadi lepas liarnya si Gadis melalui proses alami," ujar Evansus.
Sebelum dipindahkan dari kandang rehabilitasi milik TNBG, Gadis telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan darah. Dokter yang melakukan perawatan terhadap dia pun menyatakan kondisinya sehat.
"Kami sudah lakukan rehabilitasi terhadap Gadis selama satu tahun dan setelah kondisinya sehat dan normal kita pindahkan ke lokasi yang lebih layak agar kehidupan liarnya tetap terjaga," kata Kepala Taman Nasional Batang Gadis, Bambang Harianto.